Pasca badai super, krisis kesehatan landa Filipina



MANILA. Pasca serangan badai super Haiyan, Filipina kini harus menghadapi krisis kesehatan. Korban Haiyan sangat membutuhkan segala bantuan mulai dari pangan hingga sandang. Menurut pemerintah lokal setempat, tidak ada air bersih yang cukup di lokasi kejadian. Walhasil, penyakit disentri banyak menyebar di Tacloban, lokasi terparah dari serangan badai Haiyan. Disentri merupakan penyakit yang menyerang usus dan bisa mematikan setelah terjadi bencana alam di saat sulitnya ditemukan air bersih dan sanitasi buruk. Pemandangan di kota Tacloban cukup mengenaskan. Ratusan mayat masih bergelimpangan di sejumlah jalan. Sedangkan korban yang selamat hanya berlindung di bawah reruntuhan gedung dan pohon yang tumbang.Para korban mengeluhkan dahaga dan sangat sedikit bantuan yang dapat mereka akses. Saat ini, penduduk Tacloban hanya mengandalkan pada tiga pesawat militer yang terbang dari kota Cebu, yang merupakan kota terdekat dari Tacloban, yang membawa suplai makanan dan evakuasi. Sekadar mengingatkan, badai ganas Haiyan yang terjadi Jumat (8/11) lalu dikabarkan menewaskan 10.000 orang. Meski demikian, belum ada data resmi pemerintah maupun badan internasional mengenai hal ini. Pada Senin (11/11) kemarin, jumlah korban tewas yang sudah dikonfirmasi pemerintah adalah 942 orang dan 275 orang lainnya dinyatakan hilang tersapu badai. Badai Haiyan diestimasi merusak 80% gedung di provinsi Samar dan Leyte, lokasi dari kota Tacloban.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie