JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraannya, mengakui keputusannya mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bukan kebijakan populis. Namun, itu harus dilakukan supaya pemerintah bisa mendorong pembangunan infrastruktur. Seperti diketahui, di awal kepemimpinanya Jokowi mengalihkan anggaran subsidi BBM sebesar Rp 240 triliun. "Pemerintah menyadari, kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk sementara waktu mengurangi kenyamanan," kata Jokowi, Jumat (14/8) di Gedung Nusantara, Kompleks DPR. Namun demikian, dengan langkah tersebut Jokowi yakin akan berbuah manis pada masa yang akan datang. Oleh karena itu Jokowi berniat melanjutkan kebijakan tersebut pada subsidi-subsidi lainnya, baik listrik atau Elpiji.
Pasca BBM, subsidi listrik & elpiji akan dikurangi
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraannya, mengakui keputusannya mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bukan kebijakan populis. Namun, itu harus dilakukan supaya pemerintah bisa mendorong pembangunan infrastruktur. Seperti diketahui, di awal kepemimpinanya Jokowi mengalihkan anggaran subsidi BBM sebesar Rp 240 triliun. "Pemerintah menyadari, kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk sementara waktu mengurangi kenyamanan," kata Jokowi, Jumat (14/8) di Gedung Nusantara, Kompleks DPR. Namun demikian, dengan langkah tersebut Jokowi yakin akan berbuah manis pada masa yang akan datang. Oleh karena itu Jokowi berniat melanjutkan kebijakan tersebut pada subsidi-subsidi lainnya, baik listrik atau Elpiji.