Pasca Brexit, platinum & paladium akan naik lagi



JAKARTA. Platinum dan paladium memiliki peluang menanjak hingga akhir tahun setelah isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) selesai.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memaparkan, harga platinum dan paladium akan mengalami tekanan jangka pendek setelah hasil voting referendum Inggris lebih condong pada Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Tetapi setelah isu Brexit usai, harga platinum dan paladium dapat kembali menanjak lantaran harga akan kembali digerakkan oleh faktor fundamental.

Berdasarkan survei Bloomberg, permintaan platinum dan paladium di China akan naik tahun ini. Kenaikan permintaan didorong oleh tingginya kebutuhan sektor otomotif negeri Panda. Proyeksi kenaikan diperkirakan mencapai 6% dibanding tahun lalu.


Di samping itu, Ibrahim melihat peluang the Fed untuk menaikkan suku bunga tahun ini kian tipis apalagi setelah terjadinya Brexit. Dana Moneter Internasional (IMF) pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini.

Pada akhir tahun, Ibrahim memprediksi harga platinum akan menguat ke level US$ 1.100 per ons troi dengan paladium di US$ 560,5 per ons troi.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/6) pukul 15.22 WIB, harga platinum kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 1,2% ke level US$ 978,5 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, platinum pun menguat 1,2%.

Sementara harga paladium kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange tergerus 2,6% ke level US$ 551,05 per ons troi dibanding sehari sebelumnya namun menguat 4% dalam sepekan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie