KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sudah mendapat investor baru yang siap menyuntikkan dana melalui aksi akuisisi, PT Bank Muamalat Tbk ternyata masih mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pendanaan yang totalnya mencapai Rp 4 triliun. Karenanya, kini Bank Muamalat masih mencari cara untuk memenuhi kekurangan pendanaan senilai Rp 2 triliun lagi baik dari investor baru maupun dari sumber lain. Asal tahu saja, saat ini Bank Muamalat sudah mendapat investor yang akan masuk lewat aksi akuisisi yakni Al Falah Investment Pte Ltd. Nantinya, Bank Muamalat akan menerbitkan rights issue senilai Rp 2 triliun yang akan dibeli oleh investor baru. Nah, di luar itu, Bank Muamalat masih memiliki kebutuhan sekitar Rp 2 triliun yang harus dipenuhi. “Kami berusaha memenuhi kebutuhan hingga Rp 4 triliun, sementara transaksi paling dekat yang sudah diumumkan dalam rencana akuisisi, maupun prospektus penerbitan rights issue nilainya baru Rp 2 triliun sesuai keputusan RUPSLB tahun lalu,” kata Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana di Jakarta, Rabu (8/5).
Pasca diakuisisi Al Falah Investment, Bank Muamalat akan cari dana Rp 2 triliun lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sudah mendapat investor baru yang siap menyuntikkan dana melalui aksi akuisisi, PT Bank Muamalat Tbk ternyata masih mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pendanaan yang totalnya mencapai Rp 4 triliun. Karenanya, kini Bank Muamalat masih mencari cara untuk memenuhi kekurangan pendanaan senilai Rp 2 triliun lagi baik dari investor baru maupun dari sumber lain. Asal tahu saja, saat ini Bank Muamalat sudah mendapat investor yang akan masuk lewat aksi akuisisi yakni Al Falah Investment Pte Ltd. Nantinya, Bank Muamalat akan menerbitkan rights issue senilai Rp 2 triliun yang akan dibeli oleh investor baru. Nah, di luar itu, Bank Muamalat masih memiliki kebutuhan sekitar Rp 2 triliun yang harus dipenuhi. “Kami berusaha memenuhi kebutuhan hingga Rp 4 triliun, sementara transaksi paling dekat yang sudah diumumkan dalam rencana akuisisi, maupun prospektus penerbitan rights issue nilainya baru Rp 2 triliun sesuai keputusan RUPSLB tahun lalu,” kata Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana di Jakarta, Rabu (8/5).