Pasca diakuisisi Mega Corpora, Bank Harda (BBHI) akan berubah jadi bank digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung telah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI).  Mega Corpora akan mengambil alih 73,71% saham Bank Harda Internasional. 

Hal ini sesuai Keputusan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.Kep40/D.03/2021 tanggal 10 Maret 2021 tentang izin pengambilalihan 73,71% oleh PT Mega Corpora. 

Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib menyatakan akuisisi itu dilakukan oleh Mega Corpora yang merupakan subholding CT Corpora untuk keuangan. 


“Semua perusahaan ini adalah sister company bukan anak perusahaan Bank Mega. Bank Harda akan diubah bisnis modalnya menjadi bank digital,” papar Kostaman kepada Kontan.co.id kepada Senin (12/4).

Baca Juga: Kantongi izin OJK, begini progres akuisisi 73,71% saham Bank Harda oleh Mega Corpora

Mega Corpora memiliki Bank Mega, Bank Mega Syariah, Bank SulutGo, Bank Sulteng, dan terbaru Bank Harda Internasional saat ini. 

Kostaman melanjutkan, semua bank ini memiliki target pasar yang berbeda. 

Asal tahu saja, apabila proses pengambilalihan Bank Harda Internasional rampung, maka Mega Corpora akan melakukan penawaran tender wajib sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka. 

Sebelumnya, Mega Corpora menyatakan berkomitmen mengembangkan Bank Harda menjadi bank yang akan melayani para nasabah dengan menggunakan platform teknologi digital serta menjadikan bank jadi lebih kuat dan berdaya saing agar bisa menjadi bank berskala nasional. 

Pada 16 Oktober 2020, PT Hakimputra Perkasa selaku pemegang saham mayoritas Bank Harda telah meneken pengikatan jual beli saham sebanyak 3,08 miliar saham atau 73,71% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Selanjutnya: Investor suka bank digital, ini rekomendasi saham bank kecil BBHI BKSW AGRS BMAS dll

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi