KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding pertambangan badan usaha milik negara (BUMN), yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID) tinggal selangkah lagi menguasai 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Adapun transaksi penjualan saham INCO ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020. Bernardus Irmanto, Direktur Keuangan Vale Indonesia mengatakan, divestasi 20% saham INCO memberi nuansa baru kepada perusahaan produen nikel tersebut. Dengan adanya divestasi ini pun, INCO membuka opsi bersinergi dengan BUMN tambang lain, seperti dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sama-sama memproduksi nikel. Sebelumnya, kepada Kontan.co.id , Bernardus mengatakan, opsi sinergi antara INCO dengan ANTM bisa saja terjadi. Hal ini karena INCO berencana untuk membangun high pressure acid leaching process (HPAL) di Pomalaa. Sementara itu, ANTM telah memiliki infrastruktur di sana. Dus, kemungkinan sinergi bisa saja dijajaki oleh kedua belah pihak.
Pasca divestasi, Vale Indonesia (INCO) buka opsi sinergi dengan BUMN tambang lain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding pertambangan badan usaha milik negara (BUMN), yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID) tinggal selangkah lagi menguasai 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Adapun transaksi penjualan saham INCO ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020. Bernardus Irmanto, Direktur Keuangan Vale Indonesia mengatakan, divestasi 20% saham INCO memberi nuansa baru kepada perusahaan produen nikel tersebut. Dengan adanya divestasi ini pun, INCO membuka opsi bersinergi dengan BUMN tambang lain, seperti dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sama-sama memproduksi nikel. Sebelumnya, kepada Kontan.co.id , Bernardus mengatakan, opsi sinergi antara INCO dengan ANTM bisa saja terjadi. Hal ini karena INCO berencana untuk membangun high pressure acid leaching process (HPAL) di Pomalaa. Sementara itu, ANTM telah memiliki infrastruktur di sana. Dus, kemungkinan sinergi bisa saja dijajaki oleh kedua belah pihak.