Pasca Erdogan nyatakan perang, bursa kripto terbesar di Turki ini setop beroperasi



KONTAN.CO.ID - Bursa kripto utama Turki, Coinzo mengumumkan pada Senin (11/10), mereka mengakhiri operasi perdagangan dan meminta pengguna untuk menarik aset mereka dalam lira Turki. 

Keputusan Coinzo menutup operasi datang setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada September lalu,  Turki “berperang” dengan mata uang kripto. 

Hanya, Coinzo tidak mengungkapkan alasannya keluar dari pasar kripto. "Kami telah memutuskan untuk menghentikan layanan penyedia layanan aset digital kami," kata Coinzo di laman resminya, seperti dikutip Bitcoin.com.


Coinzo menekankan, situsnya, Coinzo.com masih bisa diakses hingga enam bulan ke depan. Para pengguna bisa masuk ke akun mereka dan menarik aset kripto dalam lira Turki.  Semua fitur akan tersedia di Coinzo.com, kecuali opsi beli dan jual.

“Tim dukungan kami akan terus memberikan solusi untuk masalah pengguna kami selama proses ini,” sebut Coinzo. “Semua aset lira Turki dan uang kripto milik pengguna kami aman”.

Baca Juga: Presiden Erdogan: Turki berperang melawan kripto

Coinzo mengungkapkan, mereka telah menangguhkan pasangan perdagangan lira Turki dengan token Coinzo (CNZ), sehingga pemegangnya tidak terpengaruh oleh perubahan harga setelah pengumuman penutupan.

Coinzo, yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Kota Izmir, adalah satu dari lima bursa terbesar di Turki, menurut laporan portal berita Turki, Diken. 

Menurut Diken, Coinzo mencatat volume perdagangan harian hampir 500 juta lira (lebih dari US$ 55 juta).

Runtuhnya Coinzo mengikuti bursa kripto Turki lainnya, seperti Thodex dan Vebitcoin. Keduanya menghentikan operasi awal tahun ini setelah TCMB, bank sentral Turki, melarang penggunaan mata uang kripto untuk pembayaran. 

Setelah larangan tersebut, otoritas Turki juga memperbarui peraturan kripto pada Mei lalu, memperkenalkan persyaratan yang lebih ketat untuk penyedia layanan perdagangan kripto lokal.

Selanjutnya: Susul Thodex, bursa kripto Turki Vebitcoin ikutan kolaps

Editor: S.S. Kurniawan