JAKARTA. Perusahaan pengelola bioskop, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok, harga saham pemilik jaringan Blitz Megaplex ini mampu menanjak. Di akhir perdagangan, harga BLTZ naik 13,33% ke Rp 3.400 per saham dari harga initial public offering (IPO) sebesar Rp 3.000 per saham. BLTZ melepas 74,42 juta saham kelas C dalam IPO sehingga meraup dana Rp 223,26 miliar. Hasil IPO, BLTZ gunakan untuk membangun tujuh bioskop baru di beberapa kota. Saat ini, BLTZ baru memiliki 11 bioskop di tujuh kota.
Kinerja BLTZ sendiri tak terlalu bagus di sepanjang 2013. Hingga kuartal III 2013, BLTZ masih merugi Rp 3,73 miliar. Adapun, pendapatan BLTZ di periode sama sebesar Rp 228,64 miliar. Tapi, BLTZ yakin, kinerja tahun ini akan lebih baik dan pendapatan bisa naik hingga 40% di tahun ini. "Tahun lalu, pertumbuhan pendapatan 40%. Kami mengharapkan tahun ini tak lebih rendah dari itu," kata Dian Sunardi, Direktur Pemasaran BLTZ. Direktur Utama BLTZ, Bernard Kent Sondakh yakin, pasca IPO, BLTZ bisa meraih untung. "Kami harapkan tumbuh di atas 20%," ujar dia. Rencananya, BLTZ akan menambah tiga sampai empat bioskop di lokasi baru tiap tahun. Tahun ini, BLTZ akan menambah tiga bioskop baru. "Kami sudah merampungkan pembangunan bioskop di Balikpapan. Selanjutnya, di Bandung dan Yogya," kata Dian.