JAKARTA. PT Duta Intidaya, peritel produk kecantikan dan kesehatan, menetapkan harga saham perdana dalam Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 180 per saham. Harga itu berada di rentang tengah dari rentang harga penawaran Rp 170 - Rp 190 per saham. Sukarnen Suwanto, Direktur Keuangan Duta Intidaya mengaku, saat ini kondisi pasar modal masih cenderung volatile. Sehingga, perseroan cukup berhati-hati dalam penerbitan saham ini. "Karena kondisi pasar, jumlah saham yang diterbitkan juga tidak terlalu besar," ujar Sukarnen kepada KONTAN, Selasa (21/6). Pemilik gerai Watsons ini melepas 478,04 juta saham atau 23% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sukarnen mengaku dalam masa penawaran, terjadi kelebihan permintaan alias oversubscribe. "Permintaan cukup bagus dan berasal dari investor lokal, namun datanya belum selesai direkap, tetapi ada kelebihan permintaan," ujarnya.
Pasca IPO, Duta Intidaya akan bangun 20 gerai
JAKARTA. PT Duta Intidaya, peritel produk kecantikan dan kesehatan, menetapkan harga saham perdana dalam Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 180 per saham. Harga itu berada di rentang tengah dari rentang harga penawaran Rp 170 - Rp 190 per saham. Sukarnen Suwanto, Direktur Keuangan Duta Intidaya mengaku, saat ini kondisi pasar modal masih cenderung volatile. Sehingga, perseroan cukup berhati-hati dalam penerbitan saham ini. "Karena kondisi pasar, jumlah saham yang diterbitkan juga tidak terlalu besar," ujar Sukarnen kepada KONTAN, Selasa (21/6). Pemilik gerai Watsons ini melepas 478,04 juta saham atau 23% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sukarnen mengaku dalam masa penawaran, terjadi kelebihan permintaan alias oversubscribe. "Permintaan cukup bagus dan berasal dari investor lokal, namun datanya belum selesai direkap, tetapi ada kelebihan permintaan," ujarnya.