Pasca IPO, Nusantara Properti (NATO) pasang target pendapatan Rp 30 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Properti International Tbk (NATO), perusahaan yang bergerak di sektor pengembangan dan pengelolaan hotel dan resort  menargetkan pendapatan akhir tahun ini bisa mencapai Rp 30 miliar atau naik 30,43% dari pendapatan tahun lalu. Kemudian NATO juga menargetkan laba bersih sekitar Rp 5 miliar atau naik 66% dari tahun 2018.

Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut adalah dengan fokus menggarap hotel dan resort di daerah pariwista dan memberikan keunikan pada hunian, servis dan lokasi strategis. 

Manajemen NATO optimis target tersebut akan tercapi, seiring dengan perkembangan industri pariwisata di Indonesia pada tahun 2019 ini menargetkan lebih 20 juta wisatawan asing, dapat bertumbuh dan berkembang menjadi pengelola hotel dan termuka.


"Bali ada banyak event diadakan, lalu berpengaruh pada kebutuhan hunian. Pemerintah Bali mempromosikan wisata dengan gencara, dan Bali sudah dikenal oleh mancanegara," kata Gede Putu Adnawa, Direktur Utama NATO, Jumat (18/1).

Dessy Christian, Direktur Keuangan NATO menambahkan, target kinerja ini naik dari tahun lalu dimana pendapatan sebesar Rp 23 miliar dengan laba bersih sekitar Rp 3 miliar lebih. "Kami optimis bisa meningkatkan kinerja lebih dari target, mengingat Bali merupakan objek wisata dan potensinya besar," ungkapnya.

Adapun pendapatan NATO paling banyak disumbang oleh hotel Luna 2 Seminyak, dengan kontribusi ke pendapatan sekitar 70%, The Seri Villas Seminyak berkontribusi 10% dan sisanya oleh Mangosteen Hotel & Private Villa Ubud.

Dengan rata-rata okupansi kamar terisi per tahun sekitar 70%. Untuk mendukung kinerja hotel, sekitar Rp 25 miliar dianggarkan sebagai maintanance capex yang diambil dari dana Initial public offering (IPO). Sementara utang sebesar Rp 17 miliar akan dibayarkan kepada Bank Victoria.

Adapun ketiga penginapan itu dikelola oleh PT Nusantara Jaya Realti yang rencananya akan menerima 20% dari Rp 206 miliar dan IPO atau sekitar Rp 41,2 miliar.

Untuk sekedar diketahui, NATO mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sampai tiga kali. NATO juga berencana untuk mengembangkan resort di daerah Kalimantan Utara yakni Maratua Beach Resort satu kawasan dengan kepulauan Derawan dan Maratua, namun belum ada kepastian karena dekat area tambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli