KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Kemasan Digital Tbk (
PACK) memasang target kinerja optimistis tahun ini. Direktur Utama PACK, Denny Winoto mengatakan pendapatan di sepanjang tahun ini bisa bertumbuh dobel digit dibanding setahun sebelumnya. “Estimasi pertumbuhan di 24%, kami mencoba mencapai target itu walaupun secara
year-on-year (YoY) pendapatan sudah terbukti tumbuh 80% dari awal kami berdiri sampai saat ini,” kata Denny saat ditemui usai seremoni pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/2). Adapun laba bersih Solusi Kemasan Digital juga diestimasikan tumbuh sama dengan pertumbuhan pendapatan di tahun ini.
Pendorong kinerja PACK datang dari potensi pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM), dimana jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai 60 juta. Sementara saat ini UMKM yang menjadi pelanggan PACK baru 4.000 unit. “Jadi potensinya masih sangat besar sekali saat ini,” sambung Denny.
Baca Juga: Solusi Kemasan Digital (PACK) Resmi Melantai di BEI, Sahamnya Terkoreksi 9,88% Tahun ini, PACK menargetkan sebanyak 5.000 UMKM yang menjadi konsumen PACK. Kebanyakan UMKM ini berkecimpung di industri makanan, kosmetik, dan pakaian. Berdasarkan laporan keuangan PACK yang berakhir 31 Juli 2022, PACK mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 40,97% menjadi Rp26,22 miliar dibanding per 31 Juli 2021 yang senilai Rp18,6 miliar. Selama tujuh bulan pertama di 2022, PACK berhasil meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 705,95 juta. Menurut Denny, keberhasilan perusahaan pemilik brand FlexyPack dalam melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) akan memuluskan kinerja operasional PACK ke depannya. Karena, aksi korporasi ini akan mendukung pemenuhan kebutuhan modal kerja maupun belanja modal PACK. Dalam hajatan
initial public offering (IPO), PACK melepas saham ke publik sebanyak 308 juta lembar bernilai nominal Rp 10 atau setara dengan 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga penawaran umum (
offering) saham PACK senilai Rp162 per lembar. Sehingga, PACK meraup dana segar hingga Rp 49,9 miliar dari aksi korporasi ini. Denny mengklaim, pada pelaksanaan
offering yang berlangsung selama kurun 2 Februari sampai 6 Februari 2023, saham PACK mengalami kelebihan permintaan (
oversubscribed) sebanyak 6,98 kali berdasarkan sistem laporan e-IPO.
"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat besar terhadap PACK yang berfundamental baik dengan prospek bisnis positif," ujar Denny. Selain melakukan penawaran saham, PACK juga menerbitkan sebanyak 61,6 juta Waran Seri I. Setiap pemegang lima saham baru PACK berhak untuk memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 350 per saham. Total penghimpunan dana dari penerbitan waran ini maksimal Rp 21,56 miliar. Rencananya, sebesar 79% dana hasil IPO akan digunakan oleh PACK untuk modal kerja, sedangkan sisanya akan dimanfaatkan sebagai anggaran belanja modal. Sementara itu, dana hasil pelaksanaan waran juga akan digunakan PACK sebagai modal kerja. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari