Pasca Kasus SVB, Bitcoin dan Kripto Mengalami Kenaikan, Berikut Komentar Indodax



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah di minggu lalu harga kripto turun, pasar kripto mulai tampak mengalami momen bullish. Kripto yang masuk dalam peringkat top 15 coinmarketcap kompak mengalami kenaikan. 

Berdasarkan market Indodax pada Selasa (14/3/23) pukul 11.00 WIB, kripto yang dimaksud yaitu Bitcoin (BTC) dengan kenaikan 8.83% (kini berada pada harga 372 juta rupiah), Ethereum (ETH) dengan kenaikan 4.67% (kini berada pada harga 25,552 juta rupiah), Ripple (XRP) dengan kenaikan 0.37% (kini berada pada harga 5681 rupiah). 

Dilanjutkan dengan Cardano (ADA) dengan kenaikan 0.38% (kini berada pada harga 5247 rupiah), Polygon (MATIC) dengan kenaikan 3.11% (kini berada pada harga 18023 rupiah), DOGE dengan kenaikan 2.31% (kini berada pada harga 1106 rupiah), Solana (SOL) dengan kenaikan 2.98% (kini berada pada harga 311318 rupiah), Polkadot (DOT) dengan kenaikan 3.15% (kini berada pada harga 93449 rupiah), serta Tron (TRX) dengan kenaikan 0.89% (kini berada pada harga 1024 rupiah).


Baca Juga: Harga Bitcoin, Ethereum, Bitcoin Hari Ini (15/3) Masih Tren Naik, Apa Akan Berlanjut?

Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan kenaikan pada pasar kripto yang berlangsung dalam 24 jam ini ditengarai dipicu oleh Krisis perbankan yang tengah terjadi di Amerika Serikat, salah satunya perihal kasus SVB yang baru saja terjadi beberapa hari lalu.

"Adanya kasus ini, menyebabkan banyak investor yang mengalihkan dana nya ke aset kripto khususnya Bitcoin sebagai suatu aset lindung nilai. Dengan naiknya harga Bitcoin, memicu altcoin untuk naik juga. Demand terhadap kripto yang kini naik diharapkan berlangsung secara bertahap di tahun 2023 ini.," jelas Oscar.

Mengenai kasus SVB, Silvergate, dan Signature ada beberapa pihak yang mungkin merasa khawatir apabila kasus ini akan berdampak buruk bagi pasar kripto di Indonesia. Namun Oscar menampik bahwa kasus ini tidak akan berdampak negatif, malah justru berdampak cukup positif bagi perdagangan pasar kripto dalam negeri.

Oscar mengatakan, persyaratan suatu crypto exchange Indonesia yang berdiri dan teregulasi yaitu harus menyimpan cadangan uangnya di bank bank Indonesia. Maka dari itu ia merasa exchanger crypto Indonesia tidak ada yang menggunakan SVB untuk menampung uang. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Naik, Investor Disarankan Tetap Hati-hati

"Jika industri perbankan di Indonesia masih berjalan dengan normal, saya yakin crypto exchange Indonesia pun juga akan begitu. terkait dampak cukup positif yang dialami oleh Indodax yaitu kenaikan harga pada Bitcoin dkk yang disebabkan oleh permintaan dan pembelian investor terhadap kripto besar.," jelas Oscar.

Terkait pemberitaan ini, Oscar pun menyarankan bahwa Kenaikan harga yang terjadi perlu disikapi secara bijaksana oleh masyarakat yang berinvestasi di kripto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli