KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertemina menjamin pasokan bahan bakar minyak atau BBM di wilayah DKI Jakarta akan tetap mencukupi pasca terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Kepastian ini disampaikan Nicke Widyawati, Presiden Direktur dan
Chief Executive Officer (CEO) PT Pertamina, Sabtu (4/3) petang seusai menjenguk korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). "Tanggung jawab Pertamina menyediakan suplai BBM kepada masyarakat kami pastikan bahan bakar minyak kepada masyarakat aman," katanya.
Menurut Nicke, pasokan BBM di
backup dari terminal BBM Pertamina di Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung. Untuk memperkuat pasokan, penyaluran BBM juga dilakukan dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap melalui jalur laut ke Terminal BBM Tanjung Priok.
"Kami monitor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar tidak ada antrean dan meminta agar masyarakat tidak khawatir serta tidak melakukan panic buying, karena stok bahan bakar untuk wilayah Jakarta dan Jawa Barat mencukupi," tegas Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. Pada kesempatan itu Nicke memberikan update korban insiden kebakaran pipa minyak Pertamina di Depo Pertamina Plumpang telah menyebabkan 18 orang meninggal dunia. "Saya turut berduka cita kami doakan korban meninggal diterima di sisiNya dan keluarga diberikan kekuatan. Kami berikan perhatian sangat besar kepada korban dan keluarga korban yang ditinggalkan," katanya. Ia menegaskan, Pertamina bertanggungjawab sepenuhnya untuk menanggung biaya pengobatan dan memberikan santunan kepada korban meninggal. "Juga menanggung biaya perawatan sampai sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa," Katanya. Ia menyadari perawatan korban kebakaran membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga proses sampai sembuh itu akan ditanggung oleh Pertamina. "Biaya perawatan membutuhkan proses, perawatan yang cukup panjang akan ada penanganan medis terbaik dari RS PP Pertamina dengan penanganan ekstra.
Selain itu bagi warga yang terdampak yang saat ini harus mengungsi di posko-posko pengungsian Pertamina memastikan akan menanggung seluruh kebutuhan para pengungsi tersebut. Mengenai pipa yang terbakar di yakni pasokan dari Balongan akan di cek dan diperbaiki. Pertamina telah membentuk tim gabungan dengan penegak hukum untuk mengevaluasi dan menginvestigasi agar bisa mengetahui penyebab kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Hasil investigasi ini selanjutnya akan menjadi masukkan agar tidak terjadi kecelakaan serupa lagi di kemudian hari. Menurut Nicke mengenai jumlah dan nilai santunan saat ini sudah diidentifikasi, dan Pertamina akan memberikannya sesuai ketentuan. Nicke enggan berspekulasi mengenai penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Ia menyebut dari temuan indikasi awal akan diinvestigasi lebih lanjut.
"Jadi ditunggu saja. Belum ada estimasi kerugian baik dari Pertamina maupun dari Warga," katanya.
Sementara mengenai arahan menteri BUMN untuk merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke Pelabuhan, Nicke menjelaskan, yang diperlukan saat ini adalah keamanan operasional tak hanya di Plumpang dan harus dievaluasi lebih lanjut untuk penataan lebih lanjut agar masyarakat aman dan operasional BUMN tetap aman. Pahala Nugraha Mansury Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menambahkan bahwa soal evaluasi keamanan lokasi dan penyebab kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Pertamina akan menunggu hasil evaluasi dan investigasi dari Kepolisian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar