KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca kebangkrutan bursa kripto FTX terbesar kedua dunia yang terjadi pada beberapa hari lalu, tidak bisa dipungkiri sedikit banyak mempengaruhi ekosistem kripto secara global. Sentimen negatif yang muncul belakangan ini pun tentu menarik perhatian pelaku industri kripto, salah satunya CEO Indodax, Oscar Darmawan. Oscar berpendapat bahwa isu likuiditas yang dialami oleh FTX perlu menjadi
concern khusus bagi para pelaku industri untuk lebih transparan agar dipercaya oleh komunitas kripto karena keamanan aset investor dan transparansi merupakan hal yang sangat penting.
"Indodax sudah berdiri hampir sembilan tahun lamanya dan kami selalu berusaha menjaga kepercayaan para
member kami. Likuiditas kami lebih dari 100% baik dari kripto maupun Rupiah. Sebagai pelaku industri saya juga berharap tidak ada
exchange di Indonesia yang jatuh karena penyalahgunaan aset nasabah ini" jelas Oscar dalam siaran pers, Selasa (15/11).
Baca Juga: Ini Peringatan Robert Kiyosaki tentang Kinerja Bitcoin Berkaca pada isu FTX, sebagai pelaku industri, Oscar pun menyarankan adanya audit total kepada
crypto exchange Indonesia yang sudah terdaftar di Bappebti demi transparansi dan perlindungan kepada para
member. Audit yang dimaksud adalah audit
exchange secara keseluruhan. Audit yang dilakukan oleh auditor yang paham cara
blockchain berjalan jadi bukan sekedar pencatatan rupiah. Oscar mengatakan perlu melakukan penyamaan
inventory kripto dan rupiah yang ada di
orderbook dan saldo nasabah. Bukan hanya sekedar
proof of reserve yang tidak berarti banyak namun juga
proof of liability (yaitu jumlah total deposit
member yang tercatat di dalam
exchange). "Selaku pelaku industri, saya menyarankan semua
exchange di Indonesia berbuat hal yang sama, dan menyarankan pihak regulator dalam hal ini Bappebti untuk mewajibkan semua
exchange untuk melakukan audit serupa," jelas Oscar.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Yakin Harga Bitcoin Bakal Sentuh US$ 10.000 Dengan adanya audit secara keseluruhan, saldo
member dari setiap
exchange bisa dicocokkan dengan
proof of reserve dari
exchange tersebut baik dari nominal rupiahnya maupun jumlah kripto nya. Ia juga berharap Bappebti dapat segera memberikan aturan baru yang meminta
exchange menunjukkan hasil audit ini dan dilakukan reguler tiap hari kalau perlu. Dengan adanya laporan terbuka ini, harapannya semua
orderbook, saldo
member dan
inventory akan
match dan semuanya ada di Indonesia. "Dengan semua
inventory ada di Indonesia, saya yakin
member akan terlindungi. Jangan sampai
orderbooknya di negara ini, saldonya ada di
third party dan
inventory yang ada di Indonesia nya sendiri malah ternyata cuma kecil banget. Jangan sampai
inventory tidak
match antara yang ada di
orderbook dengan yang dilaporkan karena berpotensi menjadi
chaos di kemudian hari," jelas Oscar. Oscar pun menambahkan bahwa di Indodax, baik itu
orderbook, saldo
member maupun
inventory semuanya ada di Indonesia jadi keamanan
member jelas terlindungi.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bakal Happy Jika Bitcoin Anjlok ke Harga Ini di Tengah Kekacauan FTX "Saya selalu mengapresiasi langkah Bappebti yang cepat tanggap dan selalu mengakomodir kebutuhan industri kripto. Saya harap dengan saran yang saya sampaikan dapat diterima dan dapat memberikan keamanan, kepercayaan, dan kenyamanan pada investor kripto terutama setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu yang mempengaruhi market kripto dunia," jelas Oscar. Terkait
market kripto yang sedang mengalami fase
bearish saat ini, ia berharap di tahun 2023 dan 2024 kripto akan naik kembali meskipun secara bertahap. Oscar pun berharap ke depannya tidak ada
crypto exchange global yang mengalami masalah serupa karena sedikit banyak akan mempengaruhi
market kripto secara global juga. Harapannya dengan kebijakan audit yang diusulkan ini dapat membuat resiko ekosistem kripto nasional menjadi sangat rendah dan aset
member tidak disalahgunakan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli