JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akhirnya mengeksekusi obligasi wajib konversi (OWK) menjadi saham. Jumlah saham beredar FREN telah bertambah sejak Senin (21/9) lalu. Tambahan sahamnya 74 miliar saham seri C dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Ini merupakan realisasi dari konversi obligasi wajib konversi (OWK) menjadi saham. James Wewengkang, Sekretaris Perusahaan FREN dalam pernyataan resmi mengatakan, konversi OWK tersebut dilakukan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Per 31 Agustus 2015, jumlah saham beredar FREN tercatat sebanyak 28,79 miliar saham. Dengan realisasi OWK, maka jumlah saham beredar FREN menjadi 102,79 miliar. Manajemen FREN bilang, saham hasil konversi OWK diserap oleh pemegang saham inti FREN. Mereka adalah PT Wahana Inti Nusantara, PT Bali Media Telekomunikasi dan PT Global Nusa Data. Manajemen maupun Biro Administrasi Efek (BAE) yakni PT Sinartama Gunita tidak merinci kepemilikan terakhir FREN.
Pasca konversi, Saham Publik FREN di atas 10%
JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akhirnya mengeksekusi obligasi wajib konversi (OWK) menjadi saham. Jumlah saham beredar FREN telah bertambah sejak Senin (21/9) lalu. Tambahan sahamnya 74 miliar saham seri C dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Ini merupakan realisasi dari konversi obligasi wajib konversi (OWK) menjadi saham. James Wewengkang, Sekretaris Perusahaan FREN dalam pernyataan resmi mengatakan, konversi OWK tersebut dilakukan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Per 31 Agustus 2015, jumlah saham beredar FREN tercatat sebanyak 28,79 miliar saham. Dengan realisasi OWK, maka jumlah saham beredar FREN menjadi 102,79 miliar. Manajemen FREN bilang, saham hasil konversi OWK diserap oleh pemegang saham inti FREN. Mereka adalah PT Wahana Inti Nusantara, PT Bali Media Telekomunikasi dan PT Global Nusa Data. Manajemen maupun Biro Administrasi Efek (BAE) yakni PT Sinartama Gunita tidak merinci kepemilikan terakhir FREN.