Pasca merger, KEB Hana bidik pertumbuhan agresif



JAKARTA. Bank KEB Hana, bank hasil merger antara Bank KEB Indonesia dan Bank Hana, mematok pertumbuhan agresif di tahun ini. Selain membidik pertumbuhan kredit 27%, bank asal Korea ini mengincar pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 25% dan memproyeksikan laba bersih Rp 250 miliar.

Merger bank KEB dan Hana baru dikabulkan Otoritas Jasa Keuangan pada 11 Februari 2014. Proses merger juga telah disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 20 Februari 2014. Kini, bank yang terafiliasi Hana Financial Group (HFG) tinggal menunggu restu OJK untuk memakai nama bank KEB Hana.

"Target kredit kami tumbuh 27% atau Rp 3 triliun, dengan fokus di sektor korporasi dan small medium enterprise, serta beberapa pilihan produk dan jasa lain untuk pasar ritel," tutur Bayu Wisnu Wardana, Direktur Bank Hana, Senin (10/3).


Per Desember 2013, Bank Hana mengucurkan kredit Rp 6,3 triliun, sementara Bank KEB Rp 3,5 triliun. Tahun ini, KEB Hana berharap bisa menghimpun DPK Rp 9,6 triliun. KEB Hana juga tetap mempertimbangkan suku bunga dalam batas kompetitif dengan bank lain. "Kami akan maintain suku bunga agar tidak memberatkan nasabah.

Memang saat ini suku bunga kami terbilang tinggi, namun dalam batas kompetitif dengan bank lain," ucap Bayu. KEB Hana akan menyasar produk berbasis DPK dengan mengutamakan perluasan jangkauan kantor cabang di Pulau Jawa. Sejalan dengan itu, per Desember 2013, aset merger KEB Hana telah mencapai Rp 13,2 triliun.

Efdinal Alamsyah, Direktur Bank Hana, bilang saat ini jumlah cabang mencapai 40 kantor di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Gabungan KEB Hana telah memiliki 39 unit ATM yang terkoneksi ke jaringan Prima dan Alto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie