KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) menutup tahun 2023 dengan kinerja yang positif, di mana perolehan laba bersih Citibank sebesar Rp 2,5 triliun, melesat 82% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 1,38 triliun. Pencapaian Laba Bersih terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih di lini bisnis Institutional Banking dan pendapatan non-operasional lainnya. Adapun total pendapatan bunga bersih Citi Indonesia naik dari Rp 3,58 triliun menjadi Rp 4,75 triliun pada tahun 2023.
Baca Juga: Citi akan PHK 430 Karyawannya di Seluruh Unit New York Dari sisi intermediasai, migrasi bisnis konsumer Citi Indonesia ke UOB Indonesia menyebabkan penurunan total kredit dari Rp 39,19 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 35,39 triliun pada tahun 2023. Namun segmen bisnis Institutional Banking mencatat pertumbuhan kredit sebesar 15%, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan. Lini bisnis Commercial Citi Indonesia juga membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% YoY. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas. Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Seiring dengan migrasi tersebut, himpunan dana pihak ketiga (DPK) Citi Indonesia juga menurun 9,7% menjadi Rp 54,76 triliun pada tahun 2023, dari sebelumnya Rp 74,14 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Citigroup to End Sweeping Overhaul This Week after 5,000 Layoffs Melihat peningkatan Laba Bersih Citi tahun ini, peningkatan Return on Asset (ROA) naik menjadi 3,27% dari sebelumnya 2,27% di tahun 2022 dan peningkatan
Return on Equity (ROE) menjadi 14,14% dari 9,01%. Meski begitu,
Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan
Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 267% dan 126%, di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 37,85%, meningkat 27,51% dibandingkan tahun 2022. "Komitmen kami untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah, telah membantu kami untuk terus memberikan kinerja yang baik di tahun 2023," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi saat ditemui di Paparan Kinerja di Jakarta, Selasa (2/4). Dari lini bisnis Markets, Citi Indonesia akan melanjutkan kemitraan strategis dengan Bibit.id, aplikasi investasi digital terkemuka di Indonesia, untuk tingkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal.
Baca Juga: Citi Dinobatkan Jadi Equity Underwriter Terbaik Asia oleh Majalah Keuangan Terkemuka Melalui kemitraan ini, kedua pihak menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan agenda inklusi keuangan Pemerintah Indonesia, dengan menyediakan produk investasi berkualitas kepada seluruh investor ritel dan institusi. Di sisi lain, Bisnis
Treasury and Trade Solutions (TTS) bank juga mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan per tahun yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 5%. Citi Indonesia juga menjadi salah satu bank pertama yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), serta memfasilitasi transaksi ekspor impor secara
end-to-end dan proses
cross-selling, terutama bagi nasabah multinasional Citi. Aliran dana DHE dari triwulan ketiga 2023 hingga triwulan keempat 2023 telah meningkat sebesar 35%.
Baca Juga: CEO Citi Indonesia Menilai Kredit Investasi Bakal Tertunda Karena Faktor Pemilu Untuk mendukung regulasi baru ini, Citi telah meluncurkan fitur
intelligent pooling untuk meningkatkan visibilitas nasabah terhadap posisi kas dan keseluruhan struktur pooling atau pengelompokan dana. Securities Services Citi Indonesia secara konsisten memberikan layanan yang unggul dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang konsisten pada tahun 2023. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh klien lokal kami di bisnis Fund Services dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 12% YoY, serta arus masuk yang stabil di bisnis Bank Kustodian dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 3% YoY. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto