KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali turun, setelah sempat mendekati level US$ 72.000 pada perdagangan Selasa (21/5). Berdasarkan CoinmarketCap, harga Bitcoin turun 0,94% ke posisi US$ 69.319 pada Kamis (23/5) pukul 10.30 WIB. Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, penurunan tersebut diakibatkan aksi profit taking dan risk-off sementara, lantaran Federal Reserve yang menyampaikan risalah dari pertemuan kebijakan suku bunganya pada Rabu (22/5). Panji menuturkan, dalam rapat tersebut Federal Reserve sepakat untuk menahan suku bunga dalam jangka waktu lebih lama, guna mencapai target inflasi 2%, maka harga Bitcoin diprediksi akan melemah terlebih dahulu ke area MA-50 di sekitar US$ 65.000.
“Jadi wajar kalau harga Bitcoin saat ini berfluktuasi dan kembali turun di bawah US$ 70.000,” kata dia. Namun, menurut dia penurunan inflasi dan suku bunga justru dapat menawarkan titik balik potensial bagi pasar kripto. Pergeseran menuju kebijakan Federal Reserve yang lebih longgar, dengan suku bunga yang lebih rendah, dapat secara signifikan meningkatkan sentimen investor dan memicu rally pasar yang lebih luas. Baca Juga: Harga Aset Kripto Melesat dengan Peningkatan Peluang Persetujuan ETF Ethereum “Ini bisa memberikan nafas baru bagi proyek-proyek yang terhenti dan berpotensi menarik modal baru ke ruang aset kripto,” ujarnya. Sementara itu, Panji mengatakan bahwa dampak halving Bitcoin akan terasa dalam beberapa bulan ke depan. Dengan begitu, dia mengatakan harga Bitcoin akan kembali turun pada bulan ini, dan merupakan hal yang wajar. “Koreksi mungkin akan berlanjut jika Bitcoin tidak mampu menyentuh harga di atas US$ 73.000 sebagai resistennya,” kata dia.