Pasca Pemilu, Penyaluran Bantuan Pangan Beras Kembali Dilanjutkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bantuan Pangan beras kembali dilanjutkan setelah sempat ditunda dari tanggal 8 sampai 14 Februari 2024 untuk menghormati Pemilu. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, di seluruh dunia saat ini sedang terjadi krisis pangan. Harga beras di negara-negara lain juga naik. 

Akan tetapi di Indonesia, Jokowi menyebut, masyarakat dibantu dengan bantuan pangan beras. 


"Nanti kita lihat di APBN, kalau pemerintah punya kemampuan akan dilanjutkan lagi ke bulan berikutnya, tapi janji yang sampai Juni dulu," ujar Jokowi saat penyerahan Bantuan Pangan Beras di Gudang Bulog Cibitung Kabupaten Bekasi, Jumat (16/2).

Baca Juga: Sempat Ditunda Saat Pemilu, Badan Pangan Nasional Kembali Salurkan Bansos Beras

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menambahkan, bantuan pangan beras kembali dilanjutkan menjadi salah satu intervensi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah. 

Seperti diketahui, besaran bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram (kg) beras per KPM per bulan. Dengan itu, per bulannya dibutuhkan total beras 220.040.770 kg.

Sampai Juni, total kebutuhan beras untuk disalurkan ke masyarakat selama 6 bulan memerlukan stok CBP sejumlah 1,3 juta ton.

Adapun, realisasi bantuan pangan beras sebelum disetop sementara sampai 7 Februari lalu, telah menyentuh 185.000  ton. Target penyaluran pada 2 bulan pertama di 2024 adalah 440.000 ton. 

Baca Juga: Harga Beras Meroket dan Stok Langka Dipicu Bansos Pangan? Ini Kata Bulog

Untuk diketahui, basis data penerima bantuan pangan beras yang digunakan di 2024 adalah dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). 

Sasaran penerima sejumlah 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari kelompok desil 1 dengan jumlah 6.878.649 keluarga, desil 2 terdapat 7.474.796 keluarga, dan desil 3 sebanyak 7.650.632 keluarga. 

Menurut laman resmi Layanan Data P3KE, apabila dilihat berdasarkan jumlah individu, maka total individu dari kelompok desil 1 sampai 3 tercatat mencapai 89.297.037 individu. Detailnya antara lain desil 1 sebanyak 31.195.947 individu, desil 2 ada 29.719.175 individu, dan desil 3 sejumlah 28.381.915 individu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli