Pasca penyerbuan Capitol, 1.800 pasukan Garda Nasional dikerahkan ke Washington



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memerintahkan pengerahan hingga 1.800 pasukan Garda Nasional, setelah pengunjuk rasa yang mendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol, Rabu (6/1).

"Pentagon mengizinkan mobilisasi Garda Nasional yang berjumlah sekitar 1.800 tentara, yang akan memakan waktu beberapa jam untuk dimobilisasi," sebut Fox News mengutip sumber militer AS, seperti dilansir TASS.

Sementara NBC melaporkan, satuan tugas khusus Biro Investigasi Federal (FBI) memasuki gedung Kongres AS. Lebih dari selusin petugas satuan tugas khusus FBI berjalan di sepanjang koridor gedung Kongres bersama polisi.


Menyusul kerusuhan di Gedung Capitol, Wali Kota Washington DC Muriel Bowser memperpanjang keadaan darurat keselamatan publik selama 15 hari, hingga 21 Januari, atau satu hari setelah Hari Pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden pada 20 Januari.

Baca Juga: Kongres lanjutkan sertifikasi kemenangan Biden pasca pendukung Trump menyerbu Capitol

"Presiden (Donald) Trump terus mengipasi kemarahan dan kekerasan dengan berpendapat bahwa pemilihan presiden tidak sah," kata Bowser, Rabu (6/1) malam, saat mengumumkan perpanjangan keadaan darurat, seperti dikutip TASS.

Sebelumnya, ratusan pendukung Trump menyerbu Capitol dalam upaya untuk membatalkan kekalahan pemilihannya, menduduki simbol demokrasi AS dan memaksa Kongres menunda sementara sesi untuk mengesahkan kemenangan Biden.

Tapi, mengutip Reuters, Kongres kembali melanjutkan sertifikasi kemenangan Biden. Polisi menyatakan Capitol aman tidak lama setelah pukul 17:30 waktu setempat, dan anggota Kongres berkumpul kembali tak lama setelah jam 8 malam untuk melanjutkan sertifikasi.

Selanjutnya: Kisruh massa Trump di Gedung Capitol, Joe Biden: Ini bukan protes, ini pemberontakan

Editor: S.S. Kurniawan