Pasca pidato Ketua The Fed Jerome Powell, dollar AS rontok



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) rontok pada perdagangan Rabu (10/7) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi sinyal kuat pemangkasan suku bunga The Fed, dalam kesaksiannya di Kongres AS. Powell mengatakan, ketidakpastian perdagangan dan kekhawatiran tentang prospek ekonomi global terus menekan ekonomi AS.

Mengutip Reuters, mata uang dollar AS merosot ke posisi terendahnya dalam sesi perdagangan versus euro dan Yen, pasca Powell menyampaikan pernyatannya, yang memperkuat harapan akan The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Jerome Powell beri sinyal penurunan suku bunga The Fed


Dalam sambutannya yang disiapkan untuk komite kongres, Powell mengatakan, The Fed siap bertindak sebagaimana mestinya untuk mempertahankan ekspansi ekonomi selam satu dekade.

Sejumlah pertimbangan The Fed dalam mengambil kebijakan adalah risiko kelanjutan pertumbuhan ekonomi AS di tengah ketidakpastian perdagangan global dan lambatnya pertumbuhan ekonomi global dan seberapa lama perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump dengan China dan negara-negara lain.

Baca Juga: Menanti kepastian The Fed, rupiah berada di persimpangan

"Sekarang ada bukti yang menyatakan bahwa proses ekonomi AS saat ini tidak terlalu bagus," ujar Juan Perez, Senior Pedagang Mata Uang di Tempus Inc di Washington.

"Pada akhirnya, Federal Reserve perlu campur tangan, dan dollar akan jatuh sebagai hasilnya," terangnya.

Ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed akhir bulan ini tampaknya telah menguap. Tetapi investor masih mengharapkan ada pemotongan 25 basis poin karena inflasi yang lemah dan kehawatiran tentang kejatuhan bisnis akibat perang dagang AS dan China.

Pada perdagangan tengah hari di AS, dolar turun 0,3% terhadap Yen menjadi 108,657. Dolar juga turun terhadap mata uang Franc Swiss menjadi 0,9894 Franc. Euro sementara ini naik 0,4% menjadi US$ 1,1248.

Editor: Noverius Laoli