Pasca proyek tower, Sarinah optimistis kinerjanya tumbuh tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama ini segmen bisnis trading masih mendominasi perolehan PT Sarinah (Persero). Padahal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga memiliki segmen bisnis ritel dan properti yang juga harus digenjot.

GNP Sugiarta, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) menjabarkan hampir 70% perolehan penjualan perseroan dari bisnis trading. Dimana Sarinah melakukan aktivitas ekspor dan impor, khususnya impor produk minuman beralkohol (minol).

Kedepannya Kementerian BUMN berharap segmen ritel dapat lebih menonjol dibandingkan segmen lainnya. Menanggapi hal tersebut Sarinah akan memaksimalkan lini usahanya dan mengembangkan komplek komersialnya di Thamrin, Jakarta dengan pembangunan tower baru.


Sugiarta mengatakan, paling tidak nantinya perlahan ketiga segmen bisnis Sarinah dapat berimbang porsinya. Adapun sampai akhir tahun 2018 kemarin perseroan telah mencatatkan revenue sekitar Rp 724 miliar.

"Revenue naik sekitar 156% dibandingkan tahun sebelumnya, kebanyakan memang terdorong trading," urai Sugiarta kepada Kontan.co.id usai acara MoU di kantor Kementerian BUMN, Jumat (8/2). Sementara perolehan laba tutup tahun yang belum diaudit, menurut manajemen mampu tumbuh hampir 100% year on year (yoy) menjadi Rp 20 miliar.

Lebih lanjut Sugiarta menyebutkan perseroan mematok revenue di 2019 ini sejumlah Rp 892 miliar. Setelah proyek tower rampung di kuartal dua 2020 nanti, diharapkan revenue Sarinah dapat melesat tinggi.

Proyek tower ini menurut Sugiarta sudah banyak menarik hati para penyewa baik dari swasta maupun pemerintahan. "Bahkan ada satu institusi pemerintahan yang menyatakan minat pakai satu tower," katanya.

Tak heran di 2020 itu Sugiarta berharap proyek tersebut mampu mengerek pendapatan perseroan hingga Rp 1,6 triliun. Tahun 2019 ini Sarinah pun menggelontorkan belanja modal yang lumayan besar sekitar Rp 800 miliar untuk menunjang ekspansi perusahaan.

Selain itu Sarinah tetap menjalankan bisnisnya di gedung Thamrin yang masih eksis dengan tingkat okupansi 100%. Juga terdapat sekitar 1.200 UMKM yang menjadikan Sarinah sebagai marketplacenya, dimana 800 UMKM yang aktif saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .