JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akhirnya memenuhi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merevisi laporan keuangannya. Dalam laporan keuangan revisi per 31 Maret, terjadi perbedaan yang sangat signifikan dalam posisi kas dan setara kas. Hal ini terjadi lantaran dana BNBR dan anak usahanya di BACA juga turun.Pada laporan keuangan terbaru, pencatatan deposito BNBR dan anak usahanya pada PT Bank Capital Tbk (BACA) akhirnya turun menjadi Rp 424,3 miliar saja. Padahal sebelumnya, deposito yang tercacat pada BACA mencapai Rp 3,76 triliun. Akibatnya, BNBR mencatat, posisi kas dan setara kas akhir tahun hanya tinggal Rp 1,41 triliun saja. Sedangkan pada laporan keuangan sebelumnya, kas dan setara kas akhir tahun BNBR dan anak usaha masih sebesar Rp 5,33 triliun. Perbedaan ini terjadi akibat pencatatan dari penerimaan hutang jangka pendeknya. Sebelumnya, BNBR mencatat penerimaan hutang jangka pendek sebesar Rp 303,9 miliar. Setelah direvisi, angkanya naik menjadi Rp 520,4 miliar.Sementara itu, penerimaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa turun dari Rp 484,59 miliar menjadi rugi Rp 758,35 miliar. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktifitas pendanaan turun dari Rp 5,011 triliun menjadi Rp 3,98 triliun. Abdul Wahid FauzieCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasca Revisi, Dana Grup Bakrie di BACA Hanya Rp 424,3 M
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akhirnya memenuhi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merevisi laporan keuangannya. Dalam laporan keuangan revisi per 31 Maret, terjadi perbedaan yang sangat signifikan dalam posisi kas dan setara kas. Hal ini terjadi lantaran dana BNBR dan anak usahanya di BACA juga turun.Pada laporan keuangan terbaru, pencatatan deposito BNBR dan anak usahanya pada PT Bank Capital Tbk (BACA) akhirnya turun menjadi Rp 424,3 miliar saja. Padahal sebelumnya, deposito yang tercacat pada BACA mencapai Rp 3,76 triliun. Akibatnya, BNBR mencatat, posisi kas dan setara kas akhir tahun hanya tinggal Rp 1,41 triliun saja. Sedangkan pada laporan keuangan sebelumnya, kas dan setara kas akhir tahun BNBR dan anak usaha masih sebesar Rp 5,33 triliun. Perbedaan ini terjadi akibat pencatatan dari penerimaan hutang jangka pendeknya. Sebelumnya, BNBR mencatat penerimaan hutang jangka pendek sebesar Rp 303,9 miliar. Setelah direvisi, angkanya naik menjadi Rp 520,4 miliar.Sementara itu, penerimaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa turun dari Rp 484,59 miliar menjadi rugi Rp 758,35 miliar. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktifitas pendanaan turun dari Rp 5,011 triliun menjadi Rp 3,98 triliun. Abdul Wahid FauzieCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
