JAKARTA. Kalangan perbankan lazim melaksanakan penerbitan saham baru (rights issue) untuk memperkuat permodalan. Selain Bank BNI dan Bank Mandiri, Bank Mayapada turut memasang strategi ini. Rencananya, penerbitan saham baru bakal tuntas bulan depan dan permodalan Bank Mayapada akan bertambah sekitar Rp 400 miliar, menjadi Rp 1,5 triliun. "Sekarang sudah ada di Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)," ujar Tahir, Komisaris Utama Bank Mayapada, di sela HUT 20 tahun Mayapada, di Jakarta, Jumat (8/10) malam. Ia bilang, Bank Indonesia (BI) pun telah memberikan lampu hijau bagi rencana Mayapada ini. "BI senang jika ada bank yang tambah modal." ujarnya. Menurutnya, dana hasil penerbitan saham baru ini bakal digunakan untuk mengembangkan bisnis Mayapada dan menjaga rasio kecukupan modal di level yang aman."Kami akan selalu mempertahankan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di kisaran 20%," tegas Tahir.
Pasca rights issue, modal Bank Mayapada jadi Rp 1,5 T
JAKARTA. Kalangan perbankan lazim melaksanakan penerbitan saham baru (rights issue) untuk memperkuat permodalan. Selain Bank BNI dan Bank Mandiri, Bank Mayapada turut memasang strategi ini. Rencananya, penerbitan saham baru bakal tuntas bulan depan dan permodalan Bank Mayapada akan bertambah sekitar Rp 400 miliar, menjadi Rp 1,5 triliun. "Sekarang sudah ada di Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)," ujar Tahir, Komisaris Utama Bank Mayapada, di sela HUT 20 tahun Mayapada, di Jakarta, Jumat (8/10) malam. Ia bilang, Bank Indonesia (BI) pun telah memberikan lampu hijau bagi rencana Mayapada ini. "BI senang jika ada bank yang tambah modal." ujarnya. Menurutnya, dana hasil penerbitan saham baru ini bakal digunakan untuk mengembangkan bisnis Mayapada dan menjaga rasio kecukupan modal di level yang aman."Kami akan selalu mempertahankan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di kisaran 20%," tegas Tahir.