Pasca rilis laporan kinerja, saham big caps terkerek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten berkapitalisasi besar (big caps) seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) telah merilis laporan kinerja mereka untuk periode semester I 2018. Hasilnya cukup baik karena dari sisi laba bersih kompak tumbuh.

Rilis laporan kinerja saham big caps seyogyanya sangat di tunggu para pelaku pasar. Karena salah satu sentimen positif yang akan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah saham besar ini.

Jika dilihat dari kapitalisasi pasar, BBCA termasuk yang terbesar dengan nilai Rp 572,61 triliun, kemudian BMRI Rp 306,83 triliun dan disusul oleh ASII Rp 282,37 triliun. Angka tersebut terbilang besar karena total kapitalisasi pasar IHSG hanya sebesar Rp 6.764,83 triliun.


Adapun hasil laporan keuangan emiten big caps tersebut yakni laba bersih BBCA naik 8,4% yoy menjadi Rp 11,4 triliun, diikuti BMRI dengan laba Rp 12,2 triliun tumbuh 28,7% yoy dan ASII laba tumbuh 11% menjadi Rp 10,38 triliun.

Dus, harga tiga saham big caps ini kompak naik pada seminggu terakhir perdagangan. Saham BBCA naik 0,54% menjadi 23.225, BMRI naik 3,54% menjadi 6.575 dan ASII naik 4,49% menjadi 6.975.

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, rilis kinerja saham big caps ini bisa dikatakan sudah sesuai dengan ekspektasi, karena diiringi dengan kenaikan harga saham.

“Dari IHSG sendiri jelas sudah tercermin semenjak breakout empat hari yang lalu,” ujar William kepada Kontan.co.id, Minggu (29/7). Sepanjang pekan lalu IHSG terus bertengger di zona hijau.

Menurutnya, sentimen laporan keuangan dari emiten big caps ini masih akan membawa iklim yang baik bagi indeks hingga 1 bulan kedepan. Tentunya bisa dimanfaatkan untuk melakukan trading jangka pendek. “Target price ASII 7.500, BBCA 25.000 dan BMRI 7.000. Ini untuk untuk mid term,” ujar William.

Senada, Kevin Juido Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan, rilisnya laporan kinerja emiten big caps membawa angin segar kepada IHSG. Pun, terlihat pula dari nett buy asing pada akhir perdagangan sebesar Rp 122,49 miliar yang membuat tingkat percaya diri investor lokal meningkat.

“IHSG berpeluang menyentuh level 6.000 pekan depan. Saya prediksi di rentang support 5.830 dan resistance 6.130,” ujar Kevin.

Rilis kinerja ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Terutama juga bagi saham perbankan yang masih bisa tumbuh di kondisi saat ini dengan rasio kredit bermasalah yang baik.

“Selain saham BBCA, BMRI dan ASII, saya juga rekomendasi saham INDY dan PTBA di kondisi saat ini karena harga batubara yang menjanjikan,” ujar Kevin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .