Pasca Serangan Mematikan, AS Berjanji Melindungi Personel Mereka di Suriah



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat menyatakan akan melindungi personelnya di Suriah setelah melakukan serangan udara terhadap pasukan yang didukung Iran sebagai balasan atas serangan yang menewaskan seorang kontraktor Amerika dan melukai lima tentara AS. 

Pangkalan AS di timur laut Suriah kemudian menjadi sasaran serangan rudal baru, meskipun tidak ada korban AS dalam insiden itu. 

Serangan tersebut semakin memperburuk hubungan antara Amerika Serikat dan Iran di tengah upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dan dukungan militer Iran untuk invasi Rusia ke Ukraina.


Baca Juga: Penyelidikan Trump Karena Suap Bintang Porno Diperkirakan Berlanjut di Dewan Juri

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat akan berusaha melindungi personel dan fasilitas mereka sebaik mungkin di lingkungan yang berbahaya tersebut. 

Meskipun pasukan AS di Suriah pernah menjadi sasaran drone sebelumnya, korban jiwa jarang terjadi. Serangan AS di Suriah menargetkan fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa serangan AS telah menewaskan delapan pejuang pro-Iran di Suriah, meskipun Reuters tidak dapat mengkonfirmasi jumlah korban secara independen. 

Press TV negara Iran mengatakan tidak ada orang Iran yang tewas dalam serangan itu, namun sumber lokal menyangkal bahwa sasarannya adalah pos militer yang berpihak pada Iran, tetapi pusat pembangunan pedesaan dan pusat biji-bijian di dekat bandara militer terkena.

Baca Juga: Inilah Peringkat Militer Terkuat Dunia & Asia 2023, Rangking Indonesia Kalahkan Iran

Jenderal Angkatan Darat Erik Kurilla, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan selalu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat mereka dan akan selalu menanggapi pada waktu dan tempat yang mereka pilih. 

Serangan AS tersebut adalah sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap personel AS di pangkalan koalisi dekat Hasakah di timur laut Suriah. 

Tiga anggota militer dan seorang kontraktor memerlukan evakuasi medis ke Irak, di mana koalisi pimpinan AS yang memerangi sisa-sisa ISIS memiliki fasilitas medis, kata Pentagon. Dua tentara Amerika lainnya yang terluka dirawat di pangkalan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli