Pasca Split Off, Ini Sejumlah Opsi Pendanaan untuk Inalum



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pemisahan atau split-off PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari holding industri pertambangan MIND ID, ada beberapa skema pendanaan yang bisa didapatkan perusahaan peleburan aluminium ini.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury mengatakan, split-off dilakukan agar Inalum lebih fokus pada pengembangan poduksi aluminium.

“Sehingga apa yang disampaikan Presiden bahwa pengembangan bauksit menjadi alumina menjadi aluminium dari waktu ke waktu juga semakin bisa ditingkatkan,” ujar Pahala ketika di Gedung DPR RI, Selasa (24/1).


Baca Juga: MIND ID Siap Caplok Divestasi 11% Saham Vale Indonesia (INCO)

Pahala bilang, pihak holding bertugas mengelola anak-anak perusahaan. Sedangkan anak perusahaan bertugas melakukan pengembangan karena proyek pengembangan saat ini banyak sekali.

“Nantinya permodalan bisa dilakukan melalui sendiri, bisa juga dilakukan melalui penerbitan global bond dan mekanisme lainnya,” jelasnya.

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2022 untuk split-off atau pemisahan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari holding industri pertambangan, MIND ID.

PP Nomor 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium mengatur sejumlah hal penting seputar pengalihan saham Inalum ke negara.

Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Tjahajana mengungkapkan, kehadiran beleid ini mengambil kembali saham-saham yang dimiliki negara pada tiga BUMN yang sebelumnya ditambahkan ke Inalum untuk akuisisi PT Freeport Indonesia.

"Dengan demikian Inalum sekarang sejajar kembali dengan tiga BUMN tersebut. Dengan catatan kepemilikan negara di Inalum tetap 100% sedang di tiga BUMN lain hanya 65%," kata Agus kepada Kontan, Minggu (11/12).

Agus melanjutkan, pasca pengalihan saham ini, proyek-proyek sektor hulu oleh Inalum diharapkan dapat berjalan. Salah satunya pengolahan bauksit yang dapat segera dimulai.

"Bukan hanya agar tidak impor alumina tapi juga bisa mengekspor alumina karena kita memiliki cadangan bauksit yang memadai," jelas Agus.

Baca Juga: Erick Thohir Dorong Sejumlah Anak Usaha BUMN untuk Gelar IPO pada Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat