JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (Fed) telah mengumumkan pengurangan stimulus (tapering off) mulai Januari 2014. Nilai pengurangan stimulus itu sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 85 miliar per bulan. Atas keputusan ittu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan untuk mematok target bisnis konservatif. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (23/12). Mah, target konservatif berlaku untuk target pembiayaan dan juga raihan dana pihak ketiga (DPK). "Kalau melihat situasi dari segi makro, kami akan amati bagaimana trade balance bisa mengarah ke positif. Itu yang penting salah satunya. Kemudian situasi politik juga perlu kita amati tahun depan. Jadi sementara target kita tahun depan tidak terlalu agresif," ujar Jahja di Jakarta, Senin (23/12).
Pasca tapering off, BCA tak mau terlalu agresif
JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (Fed) telah mengumumkan pengurangan stimulus (tapering off) mulai Januari 2014. Nilai pengurangan stimulus itu sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 85 miliar per bulan. Atas keputusan ittu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan untuk mematok target bisnis konservatif. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (23/12). Mah, target konservatif berlaku untuk target pembiayaan dan juga raihan dana pihak ketiga (DPK). "Kalau melihat situasi dari segi makro, kami akan amati bagaimana trade balance bisa mengarah ke positif. Itu yang penting salah satunya. Kemudian situasi politik juga perlu kita amati tahun depan. Jadi sementara target kita tahun depan tidak terlalu agresif," ujar Jahja di Jakarta, Senin (23/12).