KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejauh ini beberapa investor mancanegara berminat menanamkan modalnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Provinsi Banten. Namun, bagaimana nasib dan kelanjutannya pasca-tsunami menerjanh kawasan ini pada Sabtu (22/12) malam lalu?
Chairman Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono mengungkapkan, investasi dari investor-investor tersebut akan terus berlanjut. Kejadian yang merenggut ratusan korban jiwa ini diklaim tak mempengaruhi niat pelaku untuk berinvestasi di Tanjung Lesung.
"(Investasinya) ya jalan terus," ungkap Darmono ditemui di Jakarta Pusat, Senin (24/12). Setyono menjelaskan, dengan adanya kejadian ini pihaknya akan lebih hati-hati dalam mengambil segala keputusan. Kejadian ini tak menyurutkan niat mereka untuk tetap mengembangkan KEK Tanjung Lesung ke depannya. "Tapi tidak mengurangi rencana untuk terus mengembangkan. Karena sudah terlalu banyak investasi, tenaga kerja sudah banyak, yang dipelajari juga banyak. Jadi harus jalan terus," tegasnya. Dia menuturkan, sejauh ini sudah ada beberapa nota kesepakatan kerja sama atau MoU yang telah ditekan bersama invenstor luar negeri. Akan tetapi, Setyono tidak menyebutkan angkanya dan pada sektor apa saja akan dikucurkan. "(Investor asal) ada dari Korsel, Jepang, Timur Tengah. Banyak MoU sudah diteken tapi (belum jalan) mereka masih menunggu (dibangunnya) jalan tol," paparnya. Dikatakannya, meskipun bencana tsunami yang terjadi tak menganggu rencana investasi, bagunan di dalam kawasan wisata Tanjung Lesung alami kerusakan. Sekitar 30% gedung dan infrastruktur rusak dan membutuhkan pembangunan kembali. Ia juga menyebutkan, butuh sekitar Rp 150 miliar untuk membangun kembali kawasan wisata Tanjung Lesung pasaca dilanda tsunami. "Kalau dibangun gedung-gedung itu semua perlu (dana) barangkali Rp 150 miliar. Kurang lebih lah, kalau mau dibangun ulang kembali semuanya," tuturnya. Berada di ujung paling barat Pulau Jawa, yaitu Kabupaten Pandeglang, Banten, KEK Tanjung Lesung merupakan KEK Pariwisata pertama dan telah diresmikan beroperasi pada Februari 2015. KEK Tanjung Lesung memiliki letak yang strategis dan akses yang mudah dijangkau, yaitu 170 km dari Ibu kota Jakarta dan dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 2,5-3 jam.
KEK Tanjung Lesung memiliki luas area 1.500 ha dengan potensi pariwisata yang beragam, antara lain keindahan alam pantai, keragaman flora dan fauna serta kekayaan budaya yang eksotis. Seperti diketahui, tsunami melanda Tanjung Lesung, pada Sabtu (22/12) telah merusak gedung dan merenggut ratusan korban jiwa. (Murti Ali Lingga) Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul:
"Pasca-tsunami, Bagaimana Nasib Investasi di KEK Tanjung Lesung?" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi