Pasca tsunami, Tanjung Lesung tetap menarik bagi investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanjung lesung masih diminati investor. Adapun sepanjang tahun tahun ini ada 5 investor yang masuk.

Poernomo Siswoprasetijo, Direktur Utama PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), pengelola Tanjung lesung menyebutkan minat investor masih belum surut pasca bencana yang menimpa Tanjung Lesung. "Tahun ini ada 4-5 yang masuk, sama dengan tahun lalu" ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (19/9).

Untuk investornya sendiri disebutnya berasal dari luar negeri yang membentuk joint venture dengan perusahaan lokal. Sayang, ia tak memaparkan lebih jauh.


Baca Juga: Usai dilanda tsunami, ini rencana pengembangan KEK Tanjung Lesung di tahun ini

Sedangkan beberapa investor yang sudah masuk di kawasan tersebut yakni PT Pelindo II, Pigeon Barels Ltd. UK, PT Telekomunikasi, Eastern Latitudes Ltd., President University, Mongolian Culture Centre, Daewoo Development Ltd, dan Korea Teddy Bear Assc.

Ia pun bilang, semester II ini juga sudah ada yang tertarik untuk masuk. Beberapa di antaranya investor dari China, Jepang, dan Asutralia. "Investor banyak yang datang, tapi tidak langsung investasi sekarang," tambahnya.

Ia melanjutkan butuh setahun kemudian setelah MoU ada, dilanjutkan feasibility study yang mana saat cocok baru mulai bangun. Untuk pengembangan area Tanjung Lesung, Poenomo bilang tahun ini masih fokus di 1/5 lahan atau 300 ha. Adapun total lahan Tanjung Lesung seluas 1.500 ha.

Baca Juga: Strategi Lippo Karawaci (LPKR) atur Likuiditas usai Menyapih Meikarta

Pengembangannya di tahun ini, ia menyebutkan ada beberapa proyek yakni perluasan Ladda Bay Village sebanyak 35 unit cottage yang akan dilakukan di bulan ini. Kemudian, pihaknya juga sedang mengebut design untuk proyek convention di atas lahan 1 ha. Selain itu, juga hotel-hotel yang bekerja sama dengan Aston, dan perluasan Mongolian Centre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .