Pascapemilu, Warga Argentina hanya boleh beli dolar maksimal US$ 200 per bulan



KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Senin (28/10) pagi sebelum jam kerja, bank sentral Argentina memangkas tajam jumlah pembelian dolar oleh perorangan. Keputusan ini merupakan antisipasi setelah Presiden Mauricio Macri kalah dalam pemilihan presiden yang berlangsung Minggu (27/10).

Bank sentral membatasi pembelian dolar hanya sebesar US$ 200 per bulan lewat rekening dan US$ 100 per bulan secara tunai. Aturan yang berlaku hingga Desember ini merupakan penurunan tajam dari batasan pembelian sebelumnya US$ 10.000 per bulan.

Padahal, aturan pembatasan sebelumnya pun baru berlaku sejak September lalu untuk menahan kejatuhan nilai tukar peso. Ketika itu, bank sentral merilis aturan kontrol mata uang setelah pemilihan utama bulan Agustus yang menunjukkan kemenangan pasangan Alberto Fernandez dan Cristina Fernandez de Kirchner.


Baca Juga: Media Argentina menyebut Fernandez memenangkan pemilihan presiden, apa dampaknya?

"Mengingat tingkat ketidakpastian saat ini, Dewan Gubernur Banco Central de la República Argentina (BCRA) memutuskan untuk mengambil serangkaian tindakan untuk menjaga cadangan bank sentral," ungkap BCRA dalam pernyataan yang dikutip Reuters.

Guido Sandleris, Gubernur BCRA akan mengumumkan lebih lanjut kebijakan bank sentral dalam konferensi pers Senin pagi ini.

Presiden Mauricio Macri yang beraliran konservatif kalah dalam pemilihan presiden melawan kubu Peronist yang lebih beraliran kiri.

Baca Juga: Kebijakan moneter global melonggar, modal asing diramal mengalir deras di 2020

Nilai tukar peso yang melemah sejak pemilihan utama Agustus lalu mendorong bank sentral Argentina untuk meluncurkan kebijakan kontrol mata uang. Tapi, cadangan devisa Argentina sudah turun US$ 20 miliar sejak saat itu.

Editor: Wahyu T.Rahmawati