Iklim tropis menjadi berkah bagi penjual aneka minuman. Salah satunya minuman dari Pasion of Chocolate (Pasco) yang bermarkas di Jalan Kalitan, Solo, Jawa Tengah.

Usaha yang berdiri sejak tahun 2010 lalu itu, kini telah memiliki sekitar 250 cabang yang tersebar di kota-kota besar dan kecil seluruh tanah air.

Deril Moses, Manager Marketing Pasco menuturkan, masyarakat berminat mengembangkan bisnis ini lantaran hanya butuh biaya investasi yang kecil, sementara tingkat penjualan minuman cokelat cukup sukses.

Mengusahakan Hunian Hijau Bagi Generasi Muda Indonesia

Sebagai gambaran pesatnya pertumbuhan Pasco, pada tahun 2011 lalu, KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan dari Pasco ini. Kala itu, Pasco masih memiliki sembilan gerai milik sendiri dan belum memiliki mitra.

Kini, setelah lebih dari satu tahun beroperasi, gerainya sudah menyebar di hampir seluruh kota di Indonesia. "Mitra kami sudah ada lebih dari 250 cabang yang ada di kota besar maupun kecil, dari Aceh sampai Papua," kata Deril.

Pasco menawarkan satu paket kemitraan dengan biaya investasi Rp 10 juta. Dengan modal itu, mitra akan mendapatkan satu unit booth, lengkap dengan peralatan dan bahan baku perdana sebanyak 110 gelas, dan pelatihan.

Namun, jika mitra hanya mengambil paketnya, tanpa booth, cukup dengan investasi Rp 6 juta. Deril menjanjikan mitra bisa meraup omzet Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per bulan jika bisnisnya berjalan dengan lancar.

Perhitungannya, rata-rata mitra bisa menjual sebanyak 70 gelas -150 gelas minuman per hari. Ada berbagai minuman yang disajikan Pasco, seperti vanilla eskimo, koki cookies, crazy chocolate, magic strawberry, green potion, coffe mexico dan police mocca.

Minuman itu dibanderol mulai harga Rp 5.000-Rp 15.000 per gelas. "Laba bersih bisa 30% hingga 40%," kata Deril. Untuk menjaga standar dan mutu produk, Pasco mewajibkan mitra membeli bahan baku dari kantor pusat. Cara ini untuk melanggengkan keuntungan di kantor pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News