JAKARTA. Gede Pasek Suardika tak terima dirinya dipecat sebagai anggota DPR dan kader Partai Demokrat, dengan tuduhan melanggar kode etik dan pakta integritas Partai Demokrat.Gede Pasek pun menuding Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, serta Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, sebagai orang yang belum pantas mengelola partai sebesar Partai Demokrat."Kalau dianggap melanggar Pakta Integritas, saya yakin lebih berintegritas dibanding Syarief Hasan atau Ibas. Bukan untuk menyombongkan diri, tapi ini fakta," kata Gede Pasek Suardika melalui kicauan di akun twitternya, Jumat (17/1/2014) malam.Gede Pasek Suardika lalu membeberkan Pakta Integritas Partai Demokrat, mengenai larangan untuk tidak melakukan tiga hal, yakni KKN (korupsi kolusi nepotisme).Untuk korupsi, kata Gede Pasek, sampai saat ini dirinya bersih dari kasus-kasus korupsi. "Bagaimana dengan Syarief Hasan? Terlibat atau tidak, tapi yang pasti kasus videotron di Kementerian Koperasi UKM melibatkan anaknya, belum lagi soal diklat dan pengadaan lift di Kementerian tersebut. Dia harus tanggung jawab dong, paling tidak punya malu," kata Gede Pasek.Demikian juga dengan Ibas, kata Gede Pasek. "Terbukti atau tidak, yang pasti namanya disebut di sidang oleh Deviardi dan Yulianis di dua kasus," ujarnya.Soal kolusi, kata Gede Pasek, dirinya juga bersih dari kasus kolusi. "Sementara dengan adanya kolusi bapak-anak-ipar yang melibatkan Syarief Hasan di Kementerian Koperasi UKM, sudah terasa jelas baunya," imbuhnya.Mengenai nepotisme, kata Gede Pasek, Syarief Hasan dan istrinya Inggrid Kansil, berada pada nomor urut 1 caleg Partai Demokrat dari dapil Jawa Barat. "Sementara kalau Ibas, saya kira untuk keluarga Cikeas wajarlah, banyak," kata Gede Pasek.Gede Pasek lalu mengungkapkan mengenai istrinya yang maju sebagai caleg untuk DPRD Bali dari Denpasar, yang membuat dirinya mengalah untuk tidak maju lagi sebagai caleg dari Partai Demokrat, tapi maju sebagai calon anggota DPD, agar tidak ada nepotisme."Dengan fakta ini makin jelas siapa yang lebih melanggar Pakta Integritas. Mereka yang melanggar, kok saya yang dihukum," kata Gede Pasek. (Dodi Esvandi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasek: Saya lebih berintegritas dari Syarief Hasan
JAKARTA. Gede Pasek Suardika tak terima dirinya dipecat sebagai anggota DPR dan kader Partai Demokrat, dengan tuduhan melanggar kode etik dan pakta integritas Partai Demokrat.Gede Pasek pun menuding Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, serta Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, sebagai orang yang belum pantas mengelola partai sebesar Partai Demokrat."Kalau dianggap melanggar Pakta Integritas, saya yakin lebih berintegritas dibanding Syarief Hasan atau Ibas. Bukan untuk menyombongkan diri, tapi ini fakta," kata Gede Pasek Suardika melalui kicauan di akun twitternya, Jumat (17/1/2014) malam.Gede Pasek Suardika lalu membeberkan Pakta Integritas Partai Demokrat, mengenai larangan untuk tidak melakukan tiga hal, yakni KKN (korupsi kolusi nepotisme).Untuk korupsi, kata Gede Pasek, sampai saat ini dirinya bersih dari kasus-kasus korupsi. "Bagaimana dengan Syarief Hasan? Terlibat atau tidak, tapi yang pasti kasus videotron di Kementerian Koperasi UKM melibatkan anaknya, belum lagi soal diklat dan pengadaan lift di Kementerian tersebut. Dia harus tanggung jawab dong, paling tidak punya malu," kata Gede Pasek.Demikian juga dengan Ibas, kata Gede Pasek. "Terbukti atau tidak, yang pasti namanya disebut di sidang oleh Deviardi dan Yulianis di dua kasus," ujarnya.Soal kolusi, kata Gede Pasek, dirinya juga bersih dari kasus kolusi. "Sementara dengan adanya kolusi bapak-anak-ipar yang melibatkan Syarief Hasan di Kementerian Koperasi UKM, sudah terasa jelas baunya," imbuhnya.Mengenai nepotisme, kata Gede Pasek, Syarief Hasan dan istrinya Inggrid Kansil, berada pada nomor urut 1 caleg Partai Demokrat dari dapil Jawa Barat. "Sementara kalau Ibas, saya kira untuk keluarga Cikeas wajarlah, banyak," kata Gede Pasek.Gede Pasek lalu mengungkapkan mengenai istrinya yang maju sebagai caleg untuk DPRD Bali dari Denpasar, yang membuat dirinya mengalah untuk tidak maju lagi sebagai caleg dari Partai Demokrat, tapi maju sebagai calon anggota DPD, agar tidak ada nepotisme."Dengan fakta ini makin jelas siapa yang lebih melanggar Pakta Integritas. Mereka yang melanggar, kok saya yang dihukum," kata Gede Pasek. (Dodi Esvandi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News