JAKARTA. Paska erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu, kini pasokan susu sapi dari Jawa Timur mulai membaik. Salah satu industri susu yang paling banyak menyerap produksi susu Jawa Timur adalah PT Nestle Indonesia. President Director of PT Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry mengaku, suplai bahan baku susu ke pabriknya di Jawa Timur sudah mulai normal kembali. "(Pasokan) memang besar dari Jawa Timur, sekitar beberapa ton per hari dan ini sudah membaik," kata Arshad saat ditemui wartawan usai pertemuan PisAgro, Jumat (21/3). Sayangnya, Arshad enggan mengungkap seberapa besar pengaruh erupsi Kelud terhadap pasokannya selama periode penanganan bencana. Untuk membantu pemulihan sapi perah, Arshad mengaku, Nestle telah menyalurkan sekitar 300 ton pakan hijauan. "Dan banyak upaya lainnya untuk membangun kembali semangat peternak, bekerja sama dengan pemerintah. Saya rasa ini bekerja baik karena peternak sudah bisa berproduksi lagi," ujarnya. Dihubungi terpisah, Rohayati, Kepala Agribisnis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur mengatakan, produksi susu di daerah sekitar Kelud sudah berangsur normal kembali. "Di Kecamatan Ngantang, Malang, produksi normal sebelum erupsi 60.000 liter (60 ton) per hari. Sekarang sudah dekati normal sekitar 58.000 liter karena ada ternak yang diungsikan keluar kecamatan," katanya pada KONTAN. Menurut catatan Dinas Peternakan Jawa Timur, produksi susu provinsi ini mencapai 980.000 liter atau 980 ton per hari. Gangguan produksi hanya terjadi sekitar 3 hari paska erupsi. "Di hari 1 dan 2 turun 150.000 liter. Sekarang sudah dekati normal," imbuh Rohayati. Salah satu faktor cepatnya pemulihan itu adalah hujan. "Sehingga pakan tidak mengalami gangguan yang lama, " kata Rohayati. Ia menambahkan, produksi susu itu memang paling banyak diserap Nestle. Arshad pernah bilang, Nestle menyerap sekitar 600 ton susu per hari dari Jawa Timur untuk pabriknya di Pasuruan. Artinya, ia menyerap sekitar 61% total produksi Jawa Timur. Selain Nestle, juga ada Indolakto dan Sekar Tanjung yang menyerap sisa produksi. Sebagian susu Jawa Timur juga dikirim ke Jawa Barat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Paska erupsi kelud, pasokan susu Nestle membaik
JAKARTA. Paska erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu, kini pasokan susu sapi dari Jawa Timur mulai membaik. Salah satu industri susu yang paling banyak menyerap produksi susu Jawa Timur adalah PT Nestle Indonesia. President Director of PT Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry mengaku, suplai bahan baku susu ke pabriknya di Jawa Timur sudah mulai normal kembali. "(Pasokan) memang besar dari Jawa Timur, sekitar beberapa ton per hari dan ini sudah membaik," kata Arshad saat ditemui wartawan usai pertemuan PisAgro, Jumat (21/3). Sayangnya, Arshad enggan mengungkap seberapa besar pengaruh erupsi Kelud terhadap pasokannya selama periode penanganan bencana. Untuk membantu pemulihan sapi perah, Arshad mengaku, Nestle telah menyalurkan sekitar 300 ton pakan hijauan. "Dan banyak upaya lainnya untuk membangun kembali semangat peternak, bekerja sama dengan pemerintah. Saya rasa ini bekerja baik karena peternak sudah bisa berproduksi lagi," ujarnya. Dihubungi terpisah, Rohayati, Kepala Agribisnis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur mengatakan, produksi susu di daerah sekitar Kelud sudah berangsur normal kembali. "Di Kecamatan Ngantang, Malang, produksi normal sebelum erupsi 60.000 liter (60 ton) per hari. Sekarang sudah dekati normal sekitar 58.000 liter karena ada ternak yang diungsikan keluar kecamatan," katanya pada KONTAN. Menurut catatan Dinas Peternakan Jawa Timur, produksi susu provinsi ini mencapai 980.000 liter atau 980 ton per hari. Gangguan produksi hanya terjadi sekitar 3 hari paska erupsi. "Di hari 1 dan 2 turun 150.000 liter. Sekarang sudah dekati normal," imbuh Rohayati. Salah satu faktor cepatnya pemulihan itu adalah hujan. "Sehingga pakan tidak mengalami gangguan yang lama, " kata Rohayati. Ia menambahkan, produksi susu itu memang paling banyak diserap Nestle. Arshad pernah bilang, Nestle menyerap sekitar 600 ton susu per hari dari Jawa Timur untuk pabriknya di Pasuruan. Artinya, ia menyerap sekitar 61% total produksi Jawa Timur. Selain Nestle, juga ada Indolakto dan Sekar Tanjung yang menyerap sisa produksi. Sebagian susu Jawa Timur juga dikirim ke Jawa Barat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News