Paskah yang beda di tengah wabah corona, tanpa tradisi kumpul keluarga



KONTAN.CO.ID - Bagi Meyvi L, Paskah tahun ini terasa beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Wabah virus corona baru membuatnya tak bisa melanjutkan tradisi kumpul dengan orangtua.

Ya, sama seperti Natal, sebagian umat Kristiani merayakan Paskah atau peringatan kebangkitan Yesus Kristus dengan berkumpul bersama orangtua dan keluarga besar.

Tahun ini, wabah virus corona tak hanya membuat Meyvi dan keluarganya tidak berkumpul dengan orangtua. Juga, tidak bisa ke gereja bersama seperti Paskah tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ini jadwal lengkap Ibadat Trihari Suci di Gereja Katedral

Sebab, gereja meniadakan misa sejak 20 Maret lalu termasuk Tri Hari Suci yang mencakup Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Malam Paskah di gereja, sesuai anjuran pemerintah.

Sebagai gantinya, gereja mengadakan misa secara live streaming melalui kanal YouTube atau siaran langsung di televisi. Sehingga, umat cukup mengikuti misa atau ibadat di rumah.

Untuk membantu mengurangi atau menghentikan laju penularan virus corona, gereja memutuskan untuk meniadakan semua kegiatan kegerejaan yang melibatkan banyak orang termasuk misa.

Baca Juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat memperingati Hari Jumat Agung bagi umat Kristiani

Editor: S.S. Kurniawan