Pasok pasar lokal, Krakatau Steel (KRAS) tambah kapasitas pabrik HSM 2



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menambah kapasitas pabrik baja lembaran panas atau hot strip mill (HSM) 2 dengan investasi yang mencapai US$ 521 juta. 

Adapun kapasitas produksi di tahap pertama sebesar 1,5 juta ton Hot Rolled Coil (HRC) per tahun. Untuk tahap selanjutnya, KRAS bakal meningkatkan menjadi 4 juta ton HRC/tahun. 

Produk utama dari HSM 2 ini adalah produk baja HRC yang didedikasikan untuk memenuhi pasar otomotif dengan spesifikasi kualitas yang tinggi. 


Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, investasi untuk pabrik HSM 2 ini akan berasal dari modal perusahaan dan pinjaman Commerzbank Jerman. 

Lebih lanjut, Silmy bilang, produksi eksisting HSM Krakatau Steel  saat ini mencapai 2,4 juta ton, artinya dengan penambahan 1,5 juta ton dari pabrik HSM 2, kapasitasnya menjadi jadi 3,9 juta ton per tahun. 

Baca Juga: Pabrik baru Krakatau Steel (KRAS) diharapkan dapat memperkuat industri baja nasional

 
KRAS Chart by TradingView

Nantinya, hasil dari pabrik HSM 2 ini, 80% akan dipasok untuk lokal dan 20% ekspor. Harapannya, KRAS bisa berkontribusi terhadap market HRC lokal sebesar 65%, sisanya didukung oleh industri lainnya di dalam negeri.

Silmy melihat potensi  bisnis HRC yang masih besar di Indonesia karena kebutuhan HRC secara nasional sekitar 4,9 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya pabrik HSM 2 maka Krakatau Steel Group dapat memasok 3,9 jt ton per tahun. 

"Sedangkan pemasok HRC di Indonesia hanya ada 3 perusahaan di Indonesia yang memasok HRC tapi kapasitasnya kecil, total sekitar 1 juta sampai 1,2 juta ton per tahun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/3). 

Dengan bertambahnya pabrik anyar ini, target penjualan KRAS di tahun 2021 bisa tumbuh 25% yoy sampai 40% yoy. 

"Sebagai informasi bahwa Krakatau Steel sudah berjualan ahead ke depan. Saat ini kami sudah jualan untuk pesanan bulan Juni 2021. Artinya pasar HRC sedang bagus," pungkas Silmy. 

Selanjutnya: Kemenperin dorong pengembangan circular economy untuk produk slag baja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari