BANDUNG. Saat ini baru sebagian penduduk DKI Jakarta yang mendapatkan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta (PAM Jaya). Karena itu pemerintah mengkaji pembangunan proyek pipanisasi dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta. Saat ini, volume air yang diolah oleh dua mitra PAM Jaya yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT PT Aetra Air Jakarta (Aetra) baru 17,8 meter kubik per detik dengan cakupan pelayanan 62%. Sisanya, warga Jakarta dan juga berbagai entitas bisnis di Jakarta masih menggunakan air tanah. Tahun 2025, ditargetkan 100% penduduk Jakarta bisa mendapatkan air dari PAM Jaya. Untuk mencapai target tersebut, kapasitas air yang dibutuhkan mencapai 33 meter kubik per detik. Salah satu proyek yang saat ini sedang direncanakan adalah proyek pipanisasi dari Waduk Jatiluhur menuju Jakarta. Proyek ini akan menambah pasokan air baku warga Jakarta.
Pasokan air baku di Jakarta akan ditambah
BANDUNG. Saat ini baru sebagian penduduk DKI Jakarta yang mendapatkan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta (PAM Jaya). Karena itu pemerintah mengkaji pembangunan proyek pipanisasi dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta. Saat ini, volume air yang diolah oleh dua mitra PAM Jaya yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT PT Aetra Air Jakarta (Aetra) baru 17,8 meter kubik per detik dengan cakupan pelayanan 62%. Sisanya, warga Jakarta dan juga berbagai entitas bisnis di Jakarta masih menggunakan air tanah. Tahun 2025, ditargetkan 100% penduduk Jakarta bisa mendapatkan air dari PAM Jaya. Untuk mencapai target tersebut, kapasitas air yang dibutuhkan mencapai 33 meter kubik per detik. Salah satu proyek yang saat ini sedang direncanakan adalah proyek pipanisasi dari Waduk Jatiluhur menuju Jakarta. Proyek ini akan menambah pasokan air baku warga Jakarta.