JAKARTA. Pembiayaan alat berat masih membukukan kinerja positif di awal tahun ini. Padahal, sektor ini sempat terguncang karena penurunan pasokan akibat gempa dan tsunami Jepang awal Maret 2011 lalu. Pertumbuhan ini berpotensi melambat di periode mendatang. PT BFI Finance, salah satu pemain bisnis pembiayaan alat berat, mencatat, di kuartal I-2011 kredit sewa guna usaha alat berat sebesar Rp 730,64 miliar. Jumlah ini tumbuh 20,45% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2010. "Permintaan pembiayaan masih tinggi," kata Cornellius Henry, Direktur BFI Finance, Senin (23/5). Cornellius mengakui, bencana alam di Jepang memang mempengaruhi pembiayaan alat berat di Indonesia. Maklum, sebagian besar pasokan alat berat di Indonesia berasal dari Jepang. "Tapi, tidak semuanya dari Jepang," kata Cornellius.
Pasokan alat berat tersendat, kredit tetap melesat
JAKARTA. Pembiayaan alat berat masih membukukan kinerja positif di awal tahun ini. Padahal, sektor ini sempat terguncang karena penurunan pasokan akibat gempa dan tsunami Jepang awal Maret 2011 lalu. Pertumbuhan ini berpotensi melambat di periode mendatang. PT BFI Finance, salah satu pemain bisnis pembiayaan alat berat, mencatat, di kuartal I-2011 kredit sewa guna usaha alat berat sebesar Rp 730,64 miliar. Jumlah ini tumbuh 20,45% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2010. "Permintaan pembiayaan masih tinggi," kata Cornellius Henry, Direktur BFI Finance, Senin (23/5). Cornellius mengakui, bencana alam di Jepang memang mempengaruhi pembiayaan alat berat di Indonesia. Maklum, sebagian besar pasokan alat berat di Indonesia berasal dari Jepang. "Tapi, tidak semuanya dari Jepang," kata Cornellius.