JAKARTA. Pasokan yang memadai dan permintaan yang stabil membikin harga jagung di Lampung stabil. Sementara itu, gagal panen di Kupang justru mengerek harga jagung pipilan di kawasan tersebut. Harga jagung pipilan di Kabupaten Way Kanan, Lampung stabil. Pasalnya, pasokan barang dan permintaan masih seimbang. Harga jagung pipilan berada pada level 1.700 per kg. Saat ini di wilayah tersebut belum memasuki musim panen. Petani jagung masih harus menanti dua minggu lagi untuk panen; sementara simpanan jagung yang dimiliki para petani juga masih cukup. Dus, harga pun stabil. "Petani berharap harga jagung tidak mengalami penurunan karena dua minggu lalu harga jagung sudah turun Rp 600 dari sebelumnya Rp 2.300 per kg," kata analis, seperti dikutip dari situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Senin (16/8).Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Way Kanan, luas tanaman jagung di Kabupaten Way Kanan, Lampung mencapai 17.558 Ha. Di kecamatan Baradatu 2.309 Ha, Banjit 3.736Ha, Kasui 1.537 Ha, Blambangan Umpu 1.202 Ha, Bahuga 892 Ha, Buay Bahuga 243 Ha, Bumi Agung 396 Ha, Pakuan Ratu 1.567 Ha, Way Tuba 105 Ha, Negeri Agung 837 Ha, Negeri Batin 825 Ha, Negeri Besar 1.596 Ha, Gunung Labuhan 393 Ha dan Rebang Tangkas 1.920 Ha.Sementara itu, harga jual jagung pipilan kering di Kupang justru mencatatkan peningkatan dari Rp 3.000-Rp 4.000 per kg menjadi Rp 4.500-Rp 6.000 per kg. Di Pasar Oebobo, Pasar Oeba dan Pasar Kasih Naikoten I Kupang, rata-rata jagung yang dijual berasal dari Oemofa, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, Bena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Belu. Harga jagung pipilan tersebut merangsek mumbul karena pasokan jagung pipilan tingkat petani menipis. Petani yang selama ini bermitra dengan petani jagung juga mengeluh karena gagal panen, sehingga kenaikan harga jagung pun tidak bisa terhindarkan. Biasanya, pada bulan Juli - Agustus harga jagung mulai turun karena panen, namun tahun ini harga Jagung mengalami kenaikan karena adanya gagal panen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasokan aman, harga jagung di Lampung stabil
JAKARTA. Pasokan yang memadai dan permintaan yang stabil membikin harga jagung di Lampung stabil. Sementara itu, gagal panen di Kupang justru mengerek harga jagung pipilan di kawasan tersebut. Harga jagung pipilan di Kabupaten Way Kanan, Lampung stabil. Pasalnya, pasokan barang dan permintaan masih seimbang. Harga jagung pipilan berada pada level 1.700 per kg. Saat ini di wilayah tersebut belum memasuki musim panen. Petani jagung masih harus menanti dua minggu lagi untuk panen; sementara simpanan jagung yang dimiliki para petani juga masih cukup. Dus, harga pun stabil. "Petani berharap harga jagung tidak mengalami penurunan karena dua minggu lalu harga jagung sudah turun Rp 600 dari sebelumnya Rp 2.300 per kg," kata analis, seperti dikutip dari situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Senin (16/8).Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Way Kanan, luas tanaman jagung di Kabupaten Way Kanan, Lampung mencapai 17.558 Ha. Di kecamatan Baradatu 2.309 Ha, Banjit 3.736Ha, Kasui 1.537 Ha, Blambangan Umpu 1.202 Ha, Bahuga 892 Ha, Buay Bahuga 243 Ha, Bumi Agung 396 Ha, Pakuan Ratu 1.567 Ha, Way Tuba 105 Ha, Negeri Agung 837 Ha, Negeri Batin 825 Ha, Negeri Besar 1.596 Ha, Gunung Labuhan 393 Ha dan Rebang Tangkas 1.920 Ha.Sementara itu, harga jual jagung pipilan kering di Kupang justru mencatatkan peningkatan dari Rp 3.000-Rp 4.000 per kg menjadi Rp 4.500-Rp 6.000 per kg. Di Pasar Oebobo, Pasar Oeba dan Pasar Kasih Naikoten I Kupang, rata-rata jagung yang dijual berasal dari Oemofa, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, Bena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Belu. Harga jagung pipilan tersebut merangsek mumbul karena pasokan jagung pipilan tingkat petani menipis. Petani yang selama ini bermitra dengan petani jagung juga mengeluh karena gagal panen, sehingga kenaikan harga jagung pun tidak bisa terhindarkan. Biasanya, pada bulan Juli - Agustus harga jagung mulai turun karena panen, namun tahun ini harga Jagung mengalami kenaikan karena adanya gagal panen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News