JAKARTA. Pasokan ayam ke DKI Jakarta terancam seret. Pasalnya, pedagang ayam potong mulai mengurangi pasokan ayam di sejumlah pasar. Pengurangan pasokan tersebut Alasannya terkait kekuatiran para pedagang terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4/2007 tentang larangan ayam hidup masuk Jakarta akan mulai berlaku tanggal 25 April mendatang.“Pedagang saat ini sudah mengurangi dan sebagian sudah mengalihkan usahanya,” kata Hendry Pamino, Direktur CV Panjaya Utama, salah satu pemasok ayam untuk kebutuhan ayam di kawasan Pulo Gadung. Hendry bilang, banyak pedagang yang melapor kepadanya khawatir untuk berjualan karena sudah mendapatkan peringatan dari petugas pasar maupun aparat pemerintah yang berwenang.Menurut Hendry, biasanya dalam satu hari pasokan ayam untuk kebutuhan Pulo Gadung bisa mencapai 250.000 ekor perharinya, namuan belakangan ini jumlahnya sudah berangsur menurun. “Sekarang mungkin hanya tinggal 150.000 ekor saja,” kata Hendry yang memasok kebutuhan ayam untuk kawasan Pulogadung tersebut.Kondisi stok ayam yang akan masuk ke pasar-pasar tradisional di Jakarta itu tersebut, menurut Hendry, akan terus turjn hingga April mendatang. Kekhawatiran tidak hanya terjadi pada pedagang tetapi juga pemasok yang juga mengurangi jumlah pasokannya ke pedagang, salah satunya Hendry sendiri.Sebab, dengan kebijakan baru itu, Hendry harus memasok ayam di tempat penampungan yang diperbolehkan. Namun dirinya menyayangkan, tempat penampungan dan juga RPA yang memadai untuk melayani kebutuhan permintaan ayam di Pulo Gadung tidak memadai. “Lokasinya yang kecil tdiak bisa menampung kebutuhan,” jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasokan Ayam ke DKI Terancam Seret
JAKARTA. Pasokan ayam ke DKI Jakarta terancam seret. Pasalnya, pedagang ayam potong mulai mengurangi pasokan ayam di sejumlah pasar. Pengurangan pasokan tersebut Alasannya terkait kekuatiran para pedagang terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4/2007 tentang larangan ayam hidup masuk Jakarta akan mulai berlaku tanggal 25 April mendatang.“Pedagang saat ini sudah mengurangi dan sebagian sudah mengalihkan usahanya,” kata Hendry Pamino, Direktur CV Panjaya Utama, salah satu pemasok ayam untuk kebutuhan ayam di kawasan Pulo Gadung. Hendry bilang, banyak pedagang yang melapor kepadanya khawatir untuk berjualan karena sudah mendapatkan peringatan dari petugas pasar maupun aparat pemerintah yang berwenang.Menurut Hendry, biasanya dalam satu hari pasokan ayam untuk kebutuhan Pulo Gadung bisa mencapai 250.000 ekor perharinya, namuan belakangan ini jumlahnya sudah berangsur menurun. “Sekarang mungkin hanya tinggal 150.000 ekor saja,” kata Hendry yang memasok kebutuhan ayam untuk kawasan Pulogadung tersebut.Kondisi stok ayam yang akan masuk ke pasar-pasar tradisional di Jakarta itu tersebut, menurut Hendry, akan terus turjn hingga April mendatang. Kekhawatiran tidak hanya terjadi pada pedagang tetapi juga pemasok yang juga mengurangi jumlah pasokannya ke pedagang, salah satunya Hendry sendiri.Sebab, dengan kebijakan baru itu, Hendry harus memasok ayam di tempat penampungan yang diperbolehkan. Namun dirinya menyayangkan, tempat penampungan dan juga RPA yang memadai untuk melayani kebutuhan permintaan ayam di Pulo Gadung tidak memadai. “Lokasinya yang kecil tdiak bisa menampung kebutuhan,” jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News