KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandatori perluasan pencampuran 20% biodiesel (B20) masih terkendala. Pasalnya, sejak mulai diberlakukan pada 1 September 2018, belum seluruh wilayah Indonesia siap untuk dipasok B20. Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyebut, masih ada sejumlah wilayah yang belum bisa tercampur B20. Khususnya di wilayah Indonesia timur seperti di Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Alasannya, dari sisi Pertamina, belum semua terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) tercampur minyak sawit. Dari total 112 terminal BBM Pertamina, lanjut Adiatma, baru 69 yang sudah tercampur B20 atau terpasok Fatty Acid Methyl Esters (FAME).
Pasokan B20 untuk wilayah Indonesia bagian timur masih terkendala
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandatori perluasan pencampuran 20% biodiesel (B20) masih terkendala. Pasalnya, sejak mulai diberlakukan pada 1 September 2018, belum seluruh wilayah Indonesia siap untuk dipasok B20. Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyebut, masih ada sejumlah wilayah yang belum bisa tercampur B20. Khususnya di wilayah Indonesia timur seperti di Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Alasannya, dari sisi Pertamina, belum semua terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) tercampur minyak sawit. Dari total 112 terminal BBM Pertamina, lanjut Adiatma, baru 69 yang sudah tercampur B20 atau terpasok Fatty Acid Methyl Esters (FAME).