JAKARTA. Di penghujung tahun 2014, pasokan surat utang negara (SUN) di pasar primer kian minim. Di tengah permintaan tinggi, harga SUN di pasar sekunder berpotensi naik. Tapi, rencana kenaikan harga BBM bisa kembali menekan harga SUN. Sesuai data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) per 27 Oktober 2014, pemerintah telah menerbitkan SUN senilai Rp 421,2 triliun atau 98% dari target gross sepanjang tahun 2014 yang sebesar Rp 429,78 triliun. Jika ditambah hasil lelang SUN terakhir, pemerintah hanya perlu menerbitkan surat utang Rp 1,66 triliun untuk memenuhi target tahun ini. Analis Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga mengatakan, kondisi ini dapat meningkatkan harga SUN di pasar sekunder. Hal ini sudah terlihat dari harga SUN tenor 10 tahun yang naik ke 102,87 dan yield turun ke level 7,93%, per 6 November 2014.
Pasokan baru minim, harga SUN bisa terkerek
JAKARTA. Di penghujung tahun 2014, pasokan surat utang negara (SUN) di pasar primer kian minim. Di tengah permintaan tinggi, harga SUN di pasar sekunder berpotensi naik. Tapi, rencana kenaikan harga BBM bisa kembali menekan harga SUN. Sesuai data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) per 27 Oktober 2014, pemerintah telah menerbitkan SUN senilai Rp 421,2 triliun atau 98% dari target gross sepanjang tahun 2014 yang sebesar Rp 429,78 triliun. Jika ditambah hasil lelang SUN terakhir, pemerintah hanya perlu menerbitkan surat utang Rp 1,66 triliun untuk memenuhi target tahun ini. Analis Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga mengatakan, kondisi ini dapat meningkatkan harga SUN di pasar sekunder. Hal ini sudah terlihat dari harga SUN tenor 10 tahun yang naik ke 102,87 dan yield turun ke level 7,93%, per 6 November 2014.