JAKARTA. Masyarakat di Jabodetabek ada baiknya bersiaga. Sekitar 1.000 sopir tangki terminal bahan bakar minyak (BBM) Plumpang Jakarta Utara mulai mogok pada 1 November mendatang hingga tujuh hari ke depan. Bila hal itu terjadi, maka distribusi BBM ke 800 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jabodetabek, Sukabumi, Puncak akan terhenti. Plumpang memasok 15.500 kiloliter BBM setiap hari. Ketua Umum Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan IndonesiaIlhamsyah menyatakan, mogok awak mobil tangki ini karena PT Pertamina Patra Niaga tidak mengangkat 1.000 pengemudi mobil tangki tersebut sebagai karyawan tetap. Padahal mereka sudah bekerja belasan tahun. "Mereka bekerja 12 jam bahkan lebih setiap hari, dengan upah minimum provinsi (UMP) tanpa dibayar lembur atas kelebihan jam kerja," kata dia, Selasa (25/10).
Pasokan BBM di Jabodetabek terancam
JAKARTA. Masyarakat di Jabodetabek ada baiknya bersiaga. Sekitar 1.000 sopir tangki terminal bahan bakar minyak (BBM) Plumpang Jakarta Utara mulai mogok pada 1 November mendatang hingga tujuh hari ke depan. Bila hal itu terjadi, maka distribusi BBM ke 800 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jabodetabek, Sukabumi, Puncak akan terhenti. Plumpang memasok 15.500 kiloliter BBM setiap hari. Ketua Umum Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan IndonesiaIlhamsyah menyatakan, mogok awak mobil tangki ini karena PT Pertamina Patra Niaga tidak mengangkat 1.000 pengemudi mobil tangki tersebut sebagai karyawan tetap. Padahal mereka sudah bekerja belasan tahun. "Mereka bekerja 12 jam bahkan lebih setiap hari, dengan upah minimum provinsi (UMP) tanpa dibayar lembur atas kelebihan jam kerja," kata dia, Selasa (25/10).