Pasokan BBM di Jabodetabek terancam



JAKARTA. Masyarakat di Jabodetabek ada baiknya bersiaga. Sekitar 1.000 sopir tangki terminal bahan bakar minyak (BBM) Plumpang Jakarta Utara mulai mogok pada 1 November mendatang hingga tujuh hari ke depan.   

Bila hal itu  terjadi, maka distribusi BBM ke 800 stasiun pengisian bahan bakar umum  (SPBU) di Jabodetabek, Sukabumi, Puncak akan terhenti. Plumpang memasok 15.500 kiloliter BBM setiap hari. 

Ketua Umum Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan IndonesiaIlhamsyah  menyatakan, mogok awak mobil tangki ini karena PT Pertamina Patra Niaga tidak mengangkat 1.000 pengemudi mobil tangki tersebut sebagai karyawan tetap. Padahal mereka sudah bekerja belasan tahun. "Mereka bekerja 12 jam bahkan lebih setiap hari, dengan upah minimum provinsi (UMP) tanpa dibayar lembur atas kelebihan jam kerja," kata dia, Selasa (25/10).  


Ilhamsyah minta maaf ke masarakat Jabodetabek, Puncak dan Sukabumi atas terhentinya distribusi BBM di SPBU Pertamina. "Kami mogok karena Pertamina Patra Niaga tak pernah mendengar aspirasi kami sebagai ujung tombak distribusi," kata dia.

Apalagi, dalam Nota Pemeriksaan Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara ke PT Pertamina Patra Niaga Depo Plumpang No 4750/-1.838 pada 26 September 2016 menyebutkan, Patra Niaga  tidak membayar upah lebur ke pekerja. 

Sekretaris Perusahaan  PT Pertamina Patra Niaga Arsono Kuswardanu bilang, pemeriksaan Suku Dinas Jakarta Utara seharusnya ke PT Sapta Sarana Sejahtera, perusahaanpemasok sopir. "Kami tiak ada hubungan hukum dengan sopir," ujarnya.  KONTAN mencoba menghubungi telepon kantor PT Sapta Sarana, hanya hingga tulisan ini naik cetak belum mendapat konfirmasi KONTAN.

Yang jelas, Pertamina Patra Niaga sudah mengantisipasi pasokan BBM. "Masyarakat tak perlu panik, mereka mogok 7 hari, kami menyiapkan BBM stok 7 hari juga," kata Arsono ke KONTAN, (25/10).

VP Coporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, jika mereka mogok,  Pertamina akan menyediakan kru tangki dari depot atau terminal BBM lain, seperti Cikampek, Ujung Berung, dan Tanjung Gerem. "Kejadian ini selalu terjadi bila ada pembukaan kontrak baru vendor penyedia tenaga kerja," kata Wianda, kemarin.

Ketua Umum DPP Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengatakan, SPBU milik perusahaan swasta juga akan mengantisipasi pemogokan tersebut. "Stok SPBU penuh. Jadi  jangan khawatir," ujarnya.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini