KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras di dalam negeri terus merangkak naik. Kenaikan ini diyakini karena ketersediaan pasokan beras menipis sementara kebutuhan konsumsi relatif menetap. Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, saat ini pasokan beras terbatas karena musim panen raya (Februari—Mei) sudah lewat. Di musim gadu (Juni—September) beras memang lebih rendah dibandingkan musim panen raya. Hal inilah yang menyebabkan harga gabah dan beras terus merangkak naik. Harga gabah jauh di atas HPP (harga pokok penjualan) yang dipatok dengan harga Rp 5000/kg. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia, harga gabah sudah menembus Rp 7000/kg hingga Rp 7300/kg. Harga beras medium pun sudah melewati HET (harga eceran tertinggi).
Pasokan Beras Terbatas, Begini Kata Pengamat Pertanian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras di dalam negeri terus merangkak naik. Kenaikan ini diyakini karena ketersediaan pasokan beras menipis sementara kebutuhan konsumsi relatif menetap. Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, saat ini pasokan beras terbatas karena musim panen raya (Februari—Mei) sudah lewat. Di musim gadu (Juni—September) beras memang lebih rendah dibandingkan musim panen raya. Hal inilah yang menyebabkan harga gabah dan beras terus merangkak naik. Harga gabah jauh di atas HPP (harga pokok penjualan) yang dipatok dengan harga Rp 5000/kg. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia, harga gabah sudah menembus Rp 7000/kg hingga Rp 7300/kg. Harga beras medium pun sudah melewati HET (harga eceran tertinggi).