JAKARTA. Harga karet di pasar internasional mulai bergerak naik seiring dengan harga minyak mentah. Untuk kontrak pengiriman Juni 2012, harga karet sudah naik menjadi sebesar ¥ 280,3 per kilogram atau setara dengan US$ 3.648 per ton.Kenaikan harga karet sebagai antisipasi industri pengguna karet alam meningkatkan stok karena Thailand akan memasuki penurunan produksi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia Azis Pane menjelaskan, kenaikan harga karet juga disebabkan oleh kekurangan pasokan karet dunia.Azis memaparkan, pada 2011 lalu produksi karet dunia 10,86 juta ton sementara kebutuhan dunia mencapai 10,9 juta ton sehingga terjadi kekurangan pasokan sebesar 131.000 ton. Tahun 2012 ini, dia memperkirakan, produksi karet dunia sebesar 11,41 juta ton sementara permintaan mencapai 11,49 juta ton atau masih defisit 77.000 ton. Menurutnya, harga karet diperkirakan masih akan naik karena pemerintah Thailand yang memproduksi 30% dari pasokan karet dunia berencana membeli 200.000 ton karet petani mereka. "Tetapi harga ini tidak akan naik gila-gilaan karena ada perlambatan ekonomi akibat krisis utang di Eropa," kata Azis ketika dihubungi KONTAN, Senin(16/1).Kendati harga karet naik, Azis meramalkan, produsen ban belum berencana menaikkan harga ban. Dia beralasan,penggunaan karet alam hanya 20% hingga 25% dari kebutuhan bahan baku. Selain itu, dia menilai, harga karet masih terhitung normal sampai ke tingkat US$ 3,5 per kg. Untuk menyiasati kenaikan harga karet, Azis mengatakan, produsen ban akan melakukan efisiensi produksi baik dengan mengurangi buangan maupun efisiensi penggunaan energi.Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir mengatakan kenaikan ini akan menguntungkan petani karet. Selain itu akan berdampak positif terhadap devisa negara. "Untuk industri apalah artinya kenaikan ini, mereka kalau harga naik sampai US$ 5 per kg saja masih sanggup," kata Asril ketika dihubungi KONTAN kemarin. Asril memperakan harga karet bisa mencapai US$ 4 per kg hingga US$ 4,5 per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasokan berkurang, harga karet mulai merangkak naik
JAKARTA. Harga karet di pasar internasional mulai bergerak naik seiring dengan harga minyak mentah. Untuk kontrak pengiriman Juni 2012, harga karet sudah naik menjadi sebesar ¥ 280,3 per kilogram atau setara dengan US$ 3.648 per ton.Kenaikan harga karet sebagai antisipasi industri pengguna karet alam meningkatkan stok karena Thailand akan memasuki penurunan produksi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia Azis Pane menjelaskan, kenaikan harga karet juga disebabkan oleh kekurangan pasokan karet dunia.Azis memaparkan, pada 2011 lalu produksi karet dunia 10,86 juta ton sementara kebutuhan dunia mencapai 10,9 juta ton sehingga terjadi kekurangan pasokan sebesar 131.000 ton. Tahun 2012 ini, dia memperkirakan, produksi karet dunia sebesar 11,41 juta ton sementara permintaan mencapai 11,49 juta ton atau masih defisit 77.000 ton. Menurutnya, harga karet diperkirakan masih akan naik karena pemerintah Thailand yang memproduksi 30% dari pasokan karet dunia berencana membeli 200.000 ton karet petani mereka. "Tetapi harga ini tidak akan naik gila-gilaan karena ada perlambatan ekonomi akibat krisis utang di Eropa," kata Azis ketika dihubungi KONTAN, Senin(16/1).Kendati harga karet naik, Azis meramalkan, produsen ban belum berencana menaikkan harga ban. Dia beralasan,penggunaan karet alam hanya 20% hingga 25% dari kebutuhan bahan baku. Selain itu, dia menilai, harga karet masih terhitung normal sampai ke tingkat US$ 3,5 per kg. Untuk menyiasati kenaikan harga karet, Azis mengatakan, produsen ban akan melakukan efisiensi produksi baik dengan mengurangi buangan maupun efisiensi penggunaan energi.Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir mengatakan kenaikan ini akan menguntungkan petani karet. Selain itu akan berdampak positif terhadap devisa negara. "Untuk industri apalah artinya kenaikan ini, mereka kalau harga naik sampai US$ 5 per kg saja masih sanggup," kata Asril ketika dihubungi KONTAN kemarin. Asril memperakan harga karet bisa mencapai US$ 4 per kg hingga US$ 4,5 per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News