Pasokan berlebih, bisnis Semen Bosowa ikut melesu



JAKARTA. PT Semen Bosowa Berau juga merasakan kelesuan pasar semen nasional. Untuk itu, Bosowa melakukan efisiensi di sana-sini.

Produsen semen di Indonesia Timur ini mengelola kapasitas dan mencari material mentah dari sumber yang lebih efisien. "Namun tanpa mengorbankan kualitas," ungkap Rachmat Kaimuddin, Direktur PT Semen Bosowa Berau kepada KONTAN (11/8).

Sampai saat ini, perusahaannya sudah memiliki kapasitas terpasang 7,2 juta ton per tahun. Sayangnya Rachmat enggan menyebutkan utilitas pabrik tersebut.


Soal kinerja dan penjualan Bosowa di semester I ini, Rachmat hanya mengatakan bahwa Semen Bosowa memang cenderung turun dibandingkan tahun lalu. Sama halnya dengan industri semen lainnya.

"Kami berharap kondisi ekonomi terutama sektor properti dan infrastuktur terus bertumbuh agar kondisi over supply yang akan berlangsung selama 5-7 tahun ke depan ini akan cepat membaik," ungkap Racmat.

Selain itu pula, ia mencermati soal terus bertambahnya pabrik semen baru di Indonesia. Dia meminta agar pemerintah ikut memperhatikan industri semen nasional, yang sangat vital dan strategis dalam pembangunan, terutama melihat apakah perlu pembangunan kapasitas pabrik semen baru di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini