KONTAN.CO.ID - BEIJING. Huawei Technologies Co tengah memutar otak agar bisnis masih bisa berjalan normal saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang perusahaan AS memasok komponen cip ke Huawei. Mengutip Bloomberg, Senin (2/3), perusahaan teknologi terbesar di China akan memproduksi sendiri kebutuhan cip. Sebelumnya Departemen Perdagangan AS dengan dalih kekhawatiran keamanan nasional telah melarang perusahaan-perusahaan Amerika menjual cip yang diperlukan Huawei. Cip itu memang tidak terpisahkan dengan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi yang baru diperkenalkan Huawei. Baca Juga: Permintaan komputer tablet di China semakin meningkat, kok bisa?
Tim Danks, Eksekutif Huawei yang berbasis di AS menyatakan sebagai tanda bahwa kemandirian itu berfungsi, Huawei pada kuartal IV 2019 lalu menjual lebih dari 50.000 base station (BTS) generasi mutakhir yang bebas dari teknologi AS. Ia menekankan, semakin lama Huawei tidak menggunakan akses ke pemasok AS maka semakin kecil kemungkinannya perusahaan untuk dapat kembali menggunakan produk-produk AS Itu. Base station adalah jenis mesin yang biasanya berukuran koper yang digunakan untuk membantu menghubungkan telepon nirkabel ke jaringan sambungan tetap yang membawa lalu lintas internet. Perangkat itu itu merupakan unsur penting dalam jaringan seluler generasi kelima atau 5G. Para pejabat AS menuduh Huawei mencuri kekayaan intelektual dan melanggar embargo perdagangan dengan Iran. Pemerintahan Trump memasukkan Huawei ke daftar hitam tahun lalu. AS menanggap ada risiko Huawei dapat memberi Beijing akses ke data sensitif yang mengalir melalui jaringan telekomunikasi yang menggunakan peralatannya. Huawei membantah tuduhan itu. Para kritikus juga mengatakan pemerintah AS memberlakukan sanksi tersebut untuk mempengaruhi kepemimpinan China dalam aspek-aspek kunci dari teknologi 5G.