Pasokan daging sapi seret terkendala transportasi



JAKARTA. Masalah kekurangan pasokan daging sapi masih terjadi. Pemerintah mengklaim pemicunya adalah masalah transportasi antar daerah. Apalagi, hasil sensus sapi tahun lalu mencatat sebanyak 15 juta ekor sapi tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Menteri Pertanian Suswono, hasil sensus itu menunjukkan daya dukung dalam negeri mencukupi sampai 80% dari dalam negeri. "Artinya, barang ini ada di dalam negeri, persoalannya adalah transportasi pengangkutan dari satu daerah ke daerah lain," ujar Suswono usai acara Musrenbangnas, Kamis (26/4). Bulan depan pemerintah akan menentukan perlu atau tidak menambah kuota impor daging sapi dan sapi bakalan. Saat ini, Menteri Pertanian Suswono telah membentuk tim evaluasi untuk mengecek kondisi daging sapi di lapangan. Salah satu tugasnya adalah memastikan daya dukung daging sapi di dalam negeri. Tim evaluasi bekerja hingga akhir bulan April. Selanjutnya, bulan depan Kementerian Pertanian mengevaluasi hasil kerja tim yang melibatkan Direktorat Jenderal Peternakan dan asosiasi itu. "Hasil evaluasi untuk merekomendasi atau tidak tambahan kuota impor," ujar Suswono usai acara Musrenbangnas, Kamis (26/4). Suswono menambahkan, impor sapi terdiri atas daging dan sapi bakalan. Tahun ini, kuota impor daging sapi sebanyak 34 ribu ton dan impor sapi bakalan sebanyak 283 ribu ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: