Pasokan elpiji 3 kg kelebihan kuota



JAKARTA. PT Pertamina mengklaim, dari Januari sampai April 2013, sudah menyalurkan bahan bakar gas atau liquid petroleum gas (LPG) ukuran tiga kg sebanyak 1,37 juta metrik ton. Jumlah ini lebih banyak 6,8% dari kuota di periode yang sama yang dipatok 1,29 juta metrik ton.

Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina menerangkan, penyaluran gas 3 kg yang berlebih ini lantaran permintaan masyarakat tinggi, terutama di daerah yang baru melaksanakan konversi minyak tanah ke gas.

Fakta ini membuat Pertamina memprediksi penyaluran gas tabung melon hingga akhir tahun ini bisa melebihi kuota yang ditentukan. "Tidak ada satu pun dari tujuh kantor penjualan (region) Pertamina yang realisasi penyalurannya di bawah kuota. Hingga akhir April, realisasi penyaluran gas tabung 3 kg sudah mencapai 1,37 juta metrik ton," terangnya, Minggu (12/5).


Beberapa daerah yang mendapatkan kelebihan kuota gas 3 kg meliputi Kepulauan Riau yang berlebih 11% dari kuota, Lampung kelebihan 12% dari kuota, dan Jawa Barat yang berlebih 3,5% dari kuota. Adapun kelebihan kuota juga terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing sebanyak 6%.

Adapun daerah yang mengalami kelebihan kuota paling banyak yang mencapai 50%, adalah Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat. "Jadi, kami sudah menyalurkan gas elpiji 3 kg sudah di atas kuota yang ditentukan," katanya.

Sekadar mengingatkan, kuota elpiji 3 kg dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar 3,86 juta metrik ton. Selain untuk masyarakat yang sudah mengonsumsi, kuota tersebut dialokasikan juga untuk menyalurkan paket perdana LPG bagi daerah baru yang masuk dalam program konversi minyak tanah.

Supaya pasokan lancar, Pertamina akan memonitor para agen elpiji 3 kg di lapangan secara proaktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon