Pasokan garam turun, impor terancam besar



JAKARTA. Akibat hujan berkepanjangan, petani garam gagal panen. Padahal pada Juli sampai Oktober ini seharusnya petani memanen laba garam produksi mereka.Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (Apgasi) Syaiful Rahman mengaku, belum menerima laporan adanya panen secara besar-besaran di sentra garam di wilayah Indramayu, Cirebon, Madura, Brebes dan Rembang, Pati dan Tuban dan Pasuruan. Dia hanya baru menerima laporan dari PT Garam dengan jumlah 28.000 ton dan. "Biasanya mereka bisa produksi sebanyak 365.000ton,” jelas Syaiful. Selain itu, panen dari total seluruh wilayah di Jawa Timur diperkirakan hanya mencapai 5000 ton saja.Dari hitungan Syaiful, bulan Oktober ini panen sebenarnya sudah mencapai puncak. Namun, dia memperkirakan jumlahnya masih jauh dari yang diharapkan. "Produksi tidak cukup 1% dari kebutuhan," katanya.Akibat kekurangan pasokan lokal ini kemungkinan impor garam bakal membengkak. Tahun ini, kebutuhan garam konsumsi mencapai 1,4 juta ton. Sementara tahun lalu, sebanyak 1,1 juta ton dari total kebutuhan itu disuplai dari dalam negeri dan hanya 300.000 ton saja yang impor. Namun, Sayiful belum bisa memberikan berapa besarnya impor garam tahun ini. "Mesti dihitung dulu berapa kebutuhan impor agar tidak berlebihan,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can